PWMU.CO – MIM 1 Pare kenalkan angklung hingga gobak sodor pada Dacun Elementary School, Taiwan. Agenda video class itu berlangsung Selasa (18/1/22).
MI Muhammadiyah 1 Pare, Kediri, kembali mengadakan video class yang merupakan agenda tahunan dengan Dacun Elementary School, Taiwan. Kegiatan Internasional Project tersebut menjadi salah satu program Linguistik Class Program (LCP) MIM 1 Pare. Traditional games menjadi tema yang disepakati pada kegiatan kali ini.
Kepala MIM 1 Pare Eri Nurokhim pada awal pembelajaran menyapa para guru dan siswa yang ada di Taiwan tersebut. Sebelumnya, sebagai tampilan pembuka video class, siswa MIM 1 Pare menampilkan musik angklung dengan lagu Tanah Airku.
Salah seorang pendidik dari Dacun Elementary School of Taiwan Miss Wey Hsiangu menyampaikan ketertarikannya. Dia baru pertama kali ini menyaksikan permainan musik angklung.
Usai persembahan alunan musik angklung, Eri Nurokhim berbagi pengalaman dan menceritakan secara singkat bagaimana proses belajar mengajar di MIM 1 Pare, termasuk situasi pandemi Covid-19 terkini. “Alhamdulillah, hari ini kita bergembira karena bisa kembali bertukar informasi dengan Dacun Elementary School of Taiwan,” ujarnya.
Bekel, Engklek, dan Dakon
Kegiatan berlanjut pada sharing permainan tradisional antar dua lembaga pendidikan dasar tersebut. Dimulai dengan penampilan siswa-siswi MIM 1 Pare dengan menyuguhkan permainan gobak sodor. “Kami mempersiapkan dua tim pemain gobak sodor di halaman madrasah yang sudah disiapkan dengan berbagai area permainan,” kata Eri Nurokhim. Keseruan dan semangat ditampakkan para siswa MIM 1 Pare.
Usai gobak sodor, dilanjutkan dengan permainan bekel, engklek, dan dakon. Sedangkan para siswa Dacun Elementary School memperkenalkan permainan Walk on Can, Roll Iron Hoop, Jump Elastic, dan Toss Sandbags, yang juga tidak kalah serunya,
Eri Nurokhim menyampaikan, kegiatan video class dengan lembaga sekolah Taiwan tersebut mempunyai banyak manfaat. “Di antaranya, sebagai wadah komunikasi, saling bertukar informasi tentang pendidikan, dan budaya bangsa. Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar dan tidak ada kendala sinyal yang cukup berarti,” jelasnya. (*)
Penulis Eri Nurokhim. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.