PWMU.CO – Siswa Matsmunam raih prestasi harapan III lomba tahfidh di ajang Smamusix Student’s Fair (Smusafa) V, Selasa (18/1/22). Dia adalah Muhammad Irham Maulana Firdaus.
Kepala MTs Muhammadiyah 6 (Matsmunam) Banyutengah Panceng Gresik Anshori SThI sangat bahagia dengan prestasi yang diraih anak didiknya ini.
“Dengan prestasi ini, kami berharap bisa meningkatkan kemampuannya yang nantinya bisa memperbaiki prestasinya juga. Semoga berkah dan manfaat bagi anak didik, orangtua dan madrasah,” ujarnya.
Anshori memaparkan perlombaan ini diadakan oleh SMA Muhammadiyah 6 Paciran Lamongan dengan mengundang peserta dari empat kabupaten sekitar: Gresik, Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro.
Optimis dan Semangat
Wakil Kepala Urusan Kesiswaan, Syafril Irnandi SH menjelaskan prestasi yang diraih anak didiknya ini merupakan kali pertama bagi Irham. Sejak di jenjang sekolah dasar, baru kali ini ia merasakan pengalaman itu.
“Meskipun baru sembuh dari sakit maag, dia optimis dan bersemangat mengikuti perlombaan ini. Dengan semangat man jadda wajjada berhasil juga,” kata siswa Matsmunam yang juga santri Pondok Pesantren al-Azhar Banyutengah ini.
Dia mengungkapkan pada babak penyisihan, Irham berhasil menyisihkan 38 peserta dari 4 kabupaten tersebut. Hingga berhasil masuk rangking 10 besar dan berlanjut pada babak berikutnya.
Di babak penyisihan, lanjutnya, dia berada di posisi 8 besar. Sedang di babak final, ia mampu menggeser para pesaingnya hingga merangsek ke posisi 6 besar.
Strategi Khusus
Pendamping sekaligus Pembina lomba, Ahmad Fauzi menjelaskan kabar menggembirakan ini disambut suka cita oleh guru Matsmunam dan Pengurus Perguruan Muhammadiyah Banyutengah. Tidak ketinggalan keharuan juga dirasakan oleh orangtua juga anak yang bersangkutan, Irham.
“Alhamdulillah… dapat, Pak!” chat WhattApp (WA) dari pendamping, Fauzi mengabarkan di WA Group Matsmunam.
Dia menuturkan mental Irham perlu tempaan lagi. Ini terlihat saat berhadapan dengan para penguji dan menjawab pertanyaan yang diajukan. Dia bilang sama saya, “Ustadz dredge,” tutur Irham. Supaya mentalnya kuat, dia diberikan strategi khusus.
“Irham, jangan melihat ke depan, menunduk saja. Biar perasaan dredeg-nya berkurang dan bisa hilang.”
Alhasil, dengan strategi yang diberikan guru pendamping. Irham berhasil meraih prestasi untuk pertama kalinya.
“Ke depan perlu perbaikan dan peningkatan dari sisi lagu dan tajwidnya, sehingga dapat memperbaiki prestasi di perlombaan selanjutnya. (*)
Penulis Nisaatul Wahidah. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.