Uang Surga oleh Faruq Ahmad Futaqi, Manajer Bankziska.
PWMU.CO– Saya pernah menulis tentang sosok Mbah Giyem di tahun kemarin. Dia salah satu Mitra Bankziskaklaster Pasar Sawoo Ponorogo. Orangnya sumeh, murah senyum dan grapyak, suka menyapa. Rumahnya Grogol, Sawoo. Di pasar dia jualan bumbon. Mbah Giyem di bawah koordinasi relawan Pak Hariyadi.
Judul di atas adalah kata-kata Pak Har. Kala dia menyosialisasikan program pemberdayaan lewat pembiayaan Bankziska.
Dia bilang begini, ”Mbah iki duit suwargo, bakale babar, berkah. Ibarate oli montor, iki oli montor sing jos Mbah. Marai lancar nyang usaha.” Artinya, Nek, ini uang surga, bakal berkembang, berkah. Ibarat sepeda motor, ini oli motor yang jos (cepat dan baik). Menyebabkan lancar untuk usaha.
Saya ngobrol dengan Pak Har di rumahnya kemarin. Bersama Mas Amri, rekan mengajar. Ditemani kopi dan rengginang anget yang baru digoreng. Dalam rangka penelitian. Sebagai salah satu fungsi Tri Darma kampus: Ngajar, Ngabdi, Neliti.
Banyak hal yang disampaikan Pak Har. Tentang bagaimana pada akhirnya memiliki puluhan mitra dan mendampinginya.
Ada 24 mitra binaan Pak Har. Semua di sekitar lapaknya. Lorong Pasar Sawoo paling selatan, yang kebanyakan emak-emak. Laki-lakinya sedikit sekali.
Setidaknya ada belasan pertanyaan yang harus dijawab Pak Har, mengalir mendalam dan apa adanya. Disertai canda tawa dan terkadang hening penuh arti. Saat tiba pertanyaan: kenapa Pak Har mau jadi relawan?
Temanya tentang makna di balik jadi relawan. Di tengah dunia kapitalis yang hedonis dan materialis.
Pak Har adalah murni pedagang. Telah usaha ATK (alat tulis kantor) sejak tahun 1990 sampai sekarang. Menjual buku tulis sampai buku cetak. Merambah di stiker dompet dan peralatan sekolah lainnya. Berdagang di Pasar Sawoo, Taman Sari dan Pasar Perbatasan Pacitan.
Makna adalah nilai. Tentang hal yang tidak bisa dikuantifikasi. Sakral, privat, dan transenden. Yang membuat seseorang, meminjam istilah Ary Ginanjar mengalami the ultimate happiness, sebuah puncak kebahagiaan hakiki.
Sebagaimana Pak Har bicara, tentang uang surga dalam pinjaman Bankziska.
Editor Sugeng Purwanto