PWMU.CO – Strategi Umsida agar tetap unggul dan berdaya saing dipaparkan Dr Hidayatulloh MSi dalam Leadership Training (LT) ke-6 di Yogyakarta.
Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), itu menyampaikannya dalam kegiatan yang diselenggarakan Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Mengawali sesi materi “Strategi Berdaya Tahan dan Berdaya Saing Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA)”, Hidayatulloh mengutip al-Quran Surat al-Baqarah ayat 148.
“Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha kuasa atas segala sesuatu,” sitirnya, Selasa (18/1/22).
Kepada para nakhoda PTMA se-Indonesia, Hidayatulloh menegaskan, pimpinan amal usaha Muhammadiyah (AUM) harus selalu berusaha meningkatkan dan mengembangkannya dengan sepenuh hati. “Sehingga mempunyai keunggulan dan berdaya saing tinggi,” ungkapnya mengambil Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) Bab Pengelolaan AUM Nomor 6.
Umsida, lanjut dia, melakukan lompatan besar beberapa tahun terakhir dengan melakukan banyak hal, khususnya dalam masa pandemi Covid-19. “Untuk memastikan Umsida tetap survive di masa pandemi, kami melakukan beberapa strategi,” ungkap ayah tiga anak itu.
Umsida melakukan analisis lingkungan baik internal maupun eksternal, menyamakan visi civitas akademika, penguatan sumber daya manusia (SDM) yang adaptif pada teknologi informasi, pembelajaran online dan offline.
“Selain itu, Umsida juga melakukan rasionalisasi anggaran pendapatan dan belanja dan penetapan skala prioritas, membuat kebijakan beasiswa dan pembayaran, mengembangkan unit bisnis, dan saling tolong menolong atau ta’awun sesama PTMA,” jelasnya.
Strategi Berdaya Saing
Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu menyampaikan, untuk berdaya tahan dan berberdaya saing, pimpinan PTMA harus memiliki strategi berdaya saing PTMA. Hal utama dan pertama yang harus dimiliki pimpinan PTMA adalah motivasi yang tinggi.
“Motivasi itu didasarkan pada lima hal. Pertama, visi yang jelas dan proyektif. Kedua, memastikan misi, tujuan, sasaran, dan strategi pencapaian sasaran. Motivasi berikutnya adalah core values yang mudah diingat, suasana akademik dan budaya mutu, serta pengembangan karir dan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan,” tandasnya.
Selain motivasi, Rektor Umsida dua periode itu melanjutkan, strategi berdaya saing PTMA adalah penguatan kepemimpinan. Penguatan kepemimpinan dikembangkan dengan paradigma TORSIE dan komitmen pimpinan itu sendiri.
“TORSIE singkatan dari Trust, Openness, Responsibility, Synergy, Interdependence, dan Empowering. Sedangkan komitmen pimpinan mencakup penegakan kebijakan, kesesuaian kata dengan tindakan, investasi atau mengatur anggaran dan berpacu dengan waktu,” imbuhnya.
Enam hal lainnya, menurutnya adalah penguatan SDM, optimalisasi catur dharma dan kerja sama, penguatan tata kelola, inovasi teknologi, akreditasi dan sertifikasi, dan meningkatkan pendapatan non UKT/SPP. “Delapan hal itu mengantarkan Umsida menjadi PTMA unggul dan berdaya saing,” kata Hidayatulloh. (*)
Penulis Dian Rahma Santoso. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.