PWMU CO – Layanan lansia sering luput dari perhatian kita. Hal itu diungkapkan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.
Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikannya hal itu saat memberikan sambutan pada peletakan batu pertama pembangunan Muhammadiyah Senior Care (MSC) Banyuwangi di Kompleks Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Budi Mulya Banyuwangi, Ahad (16/1/2022).
Selain Bupati Ipuk, tampak hadir pula Plt Kesbangpol M. Luthfi, Lurah Sumberrejo, Kasat Binmas Polresta Banyuwangi Kompol Mustakim dan Plt Danramil Banyuwangi Kota Lettu M Hakim.
Siap Bantu MSC
Bupati Ipuk menyatakan atas nama pemerintah sangat mendukung sekali apa yang sudah dilakukan oleh Muhammadiyah Banyuwangi.
“Ini merupakan program yang jarang sekali diperhatikan oleh kita semua. Jika pihak-pihak terkait ingin memerlukan bantuan terkait program rumah lansia semacam ini dari pemerintah, maka kita akan siapkan,” ujarnya.
“Jumlah lansia di Banyuwangi mendekati angka 153.000 orang. Maka otomatis akan meringankan bagi stake holder terkait, mengingat program penyediaan rumah lansia ini sering luput dari perhatian,” tambahnya.
Khidmat Muhammadiyah kepada Bangsa
Sementara itu Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr M Saad Ibrahim MA mengapresiasi seluruh gerakan yang dilaksanakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Banyuwangi beserta jajarannya.
“Berbagai amal usaha telah didirikan yang akan terus seperti itu. Termasuk MSC ini sebagai bagian khidmat Muhammadiyah kepada umat, bangsa dan masyarakat secara umum. Insyaallah dengan gerak seperti ini akan menjadi al harokah at thayyibah atau gerak yang bagus. Insyaallah akan menjadi bagian yang bagus untuk masyarakat di Banyuwangi,” ungkap Saad Ibrahim kepada wartawan sesaat setelah prosesi peletakan batu pertama MSC.
Peduli Masa Depan Generasi Muda
Ketua PDM Banyuwangi Dr Mukhlis Lahuddin menjelaskan MSC berada satu lokasi dengan PAM Budi Mulya di Kelurahan Sumberrejo Banyuwangi. Total 11.000 meter persegi lahan yang tersedia, dan 1.150 meter persegi digunakan untuk MSC. Sisanya untuk asrama putra, asrama putri, kantor pelayanan MSC dan ruang serba guna.
“Kompleks PAM Budi Mulya sendiri berawal dari panti asuhan yang berdiri pada tahun 2004 dengan anak asuh berjumlah 4 orang. Seiring berjalannya waktu, di milad ke-108 Muhammadiyah pada tahun 2018, dibangun gedung untuk asrama putri dengan luas 1.200 meter persegi,” paparnya.
“Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan asrama putra pada tahun 2019 seluas 1000 meter persegi dengan 8 ruang kamar yang masing-masing kamar dihuni oleh 10 anak,” imbuhnya.
Gedung senilai 1,6 miliar rupiah ini, sambungnya, merupakan infak dari warga Muhammadiyah dan donatur. Sedangkan anak asuh di PAM Budi Mulya saat ini ada 82 anak. Muhammadiyah Banyuwangi memiliki 9 panti asuhan yang tersebar mulai dari utara hingga selatan.
“Ini sebagai wujud kepedulian Muhammadiyah terhadap nasib dan masa depan generasi muda. Apa yang saya sampaikan ini adalah salah satu bentuk pamer nikmat yang Allah SWT titipkan kepada Muhammadiyah untuk bangsa melalui kinerja kami,” tuturnya.
Ketrampilan Perikanan dan Pertanian
Dalam kesempatan berbeda Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PDM Banyuwangi Ahmad Wibisono mengajak Lurah Sumberrejo M Prima Kharisma Jabara dan Babinsa Sumberrejo Alex Candra meninjau lokasi budikdamber milik PAM Budi Mulya.
Menurut Ahmad Wibisono dalam menunjang kesejahteraan warga PAM Budi Mulya baik yang masih anak-anak maupun yang lansia nantinya, telah dipersiapkan sistem terpadu baik dalam bentuk keterampilan pertanian, perikanan maupun yang lainnya.
“Tentu saja penguatan dari segi akidah atau agama akan menjadi bekal mumpuni untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Kami memiliki 3 kolam pembibitan lele dan nila, juga 3 kolam pembesaran. Untuk pakan selain menggunakan pelet buatan pabrik, anak-anak juga membuat sendiri sehingga meminimalisir biaya,” urainya. (*)
Penulis Yulia Febrianti. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.