PWMU.CO– Tiga profesor dalam sepekan ini datang ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pacitan untuk bertuar pikiran pengembangan perguruan tinggi.
Tiga profesor itu datang bergiliran. Ahad (23/1/2022) PDM Pacitan bersama Institut Studi Islam Muhammadiyah (ISIMU) mengundang Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) Prof Dr Bambang Setiaji dalam sebuah seminar.
Sebelumnya Sabtu (25/12/21) menghadirkan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof Dr Sofyan Anif, dan Prof Dr Sutrisno dari Majelis Dikti PP Muhammadiyah.
Tema yang diusung dalam seminar nasional adalah meningkatkan daya saing amal usaha di era disrupsi. Ketua PDM Pacitan Suprayitno Ahmad berharap AUM di Pacitan semakin berkembang, meskipun di kota kecil.
Prof Bambang Setiaji juga menjabat Sekretaris Badan Pelaksana Harian Institut Studi Islam Muhammadiyah (ISIMU) Pacitan bersama Wakil Rektor UMKT, Suwoko SE MM.
Suprayitno Ahmad mengatakan, pengembangan Pacitan mestinya ikut di Surabaya, JawaTimur, tetapi secara geografis cukup jauh. Kota terdekat adalah Solo dan Yogyakarta.
Saat ini PDM dan PDA Pacitan memiliki 22 Bustanul Athfal, 64 Madrasah Ibtidaiyah, 3 SMP Muhammadiyah, 13 MTsM, 5 MAM, 1 SMKM, 1 SMAM, 1 Perguruan Tinggi.
Dalam paparan Prof Bambang Setiaji menjelaskan, era disrupsi menuntut perubahan yang cepat dan semua terkait dengan IT (Information Technologi). ”Anak-anak kita harus menguasai matematika dan IT. Kita mulai dari calon guru agama di perguruan tinggi ini,” kata mantan rektor UMSurakarta ini.
Bambang menyampaikan, jika sudah menyiapkan kerja sama antara UMKT dan ISIMU Pacitan. ”Kita siapkan perkuliahan twining program, PAI dengan IT, sehingga nanti buku agamanya sangat menarik di tangan guru agama yang sekaligus ahli IT,” jelas professor kelahiran Pacitan ini.
”Kuliahnya tetap di Pacitan, nanti bisa pakai Zoom atau aplikasi lainnya. Kita sudah berpengalaman sejak sebelum pandemi ini dengan kuliah online. Nanti UMKT mengeluarkan ijazah sendiri dan ISIMU sendiri,” tegasnya.
”Saya membayangkan, guru-guru nanti mengajarnya akan membuat anak lebih senang dengan kartun dan animasi, syukur bisa lebih menarik daripada Spongebob,” ujarnya bercanda.
Bambang menjelaskan, mungkin yang tua-tua tidak bisa lagi menjalankan aplikasi itu, maka perlu direkrut dosen dan anak-anak yang lebih muda. ”Kita yang tua membayangkan dan memproduksi ide saja, biar anak-anak muda yang merealisasikannya,” pungkasnya.
Saat ini ISIMU Pacitan mengembangkan kampusnya. Bersama Majelis Dikti PP Muhammadiyah membeli tanah seluas 13.000 meter persegi, serta tambahan tanah 1.000 meter bersama Lazismu Pacitan. Secepatnya dibangun kampus baru. (*)
Penulis Muh. Isa Ansori Editor Sugeng Purwanto