Program Kerja IPM Harus Berkiblat pada Muhammadiyah, laporan kontributor PWMU Jannatul Qolbi.
PWMU.CO – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Timur mengadakan Baitul Arqam dan Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim), di Villa Argo Mulyo, Pasuruan, Jumat-Ahad (21-23 Januari 2022).
Baitul Arqam digelar Jumat siang Sabtu siang. Lalu dilanjutkan dengan Rakerpim PW IPM Jawa Timur.
Ketua Umum PW IPM Jawa Timur Nafis Zamani mengatakan, acara ini diharapkan mampu memperkuat internalisasi IPM Jatim. “Penguatan internalisasi kader itu secara wawasan, keilmuan, ibadah, ideologi, dan sosial,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, esensi rakerpim ialah merumuskan visi misi selama satu periode. “Dari perumusan tersebut akan menghasilkan program kerja yang selanjutkan akan disosialisasikan kepada Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) saat Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) nanti,” ujarnya.
Nafis berharap sebagai organisasi otonom (ortom), seluruh pimpinan IPM sadar bahwa agenda kegiatan IPM berkiblat dan satu visi dengan Muhammadiyah.
“Kita semua (IPM), ortom yabg selalu mulai dari nol. Padahal, sebagai ortom sudah seharusnya berkiblat pada muhammadiyah. Sehingga kita dapat menjalin kerja sama dan saling support dalam menjalankannya,” jelasnya.
Sinergitas AMM
Sekretaris Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpiman Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Agus Machfud Fauzi SAg MSi menyebutkan acara ini diadakan sebagai ajang sinergitas gerakan angkatan muda Muhammadiyah (AAM) di Jawa Timur.
“Supaya terjadi sinergitas, maka nanti akan ada dialog dengan kader Muhammadiyah terkait sinkronisasi pengaderan dalam ortom, AAM khususnya,” ujar Agus saat membuka acara Baitul Arqam yang difasilitasi langsung oleh MPK PWM Jawa Timur.
Layaknya makan, Baitul Arqam juga perlu dilakukan berulang-ulang sebagai ajang recharge ideolog para kader.
Agus Machfud Fauzi
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menganalogikan Baitul Arqam seperti makan. “Mungkin teman-teman sudah familiar dan bertanya-tanya: kemarin sudah Baitul Arqam, lalu Baitul Arqam lagi. Logikanya kemarin sudah makan, kok sekarang makan lagi?” kata Agus.
Agus melanjutkan, “Layaknya makan, Baitul Arqam juga perlu dilakukan berulang-ulang sebagai ajang recharge ideologi PW IPM Jatim. Menurutnya, Baitul Arqam bukan kegiatan yang sudah dilakukan lalu selesai. “Ini perlu dilakukan berulang untuk recharge ideologi Muhammadiyah pada pimpinan,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni