PWMU.CO – Perjuangan siswa SMP Muhammadiyah 3 Sangkapura (Mutiara) Bawean melahirkan prestasi berupa juara III di bidang pendak silat dalam Maha Fest 2022 yang diadakan Madrasah Aliyah (MA) Hasan Jufri Bawean, Ahad (23/1/22).
Pelatih Abdul Rozak mengatakan dalam ajang tersebut empat siswa yang berprestasi antara lain siswa kelas IX Husni Mubarok, Masruli, Hairul Anam, dan Damar Lanang Sembang Panulu, siswa kelas VII.
“Masyaallah, anak-anak bisa mendapat juara dalam lomba tersebut karena perjuangan dan waktu latihannya sangat memperihatinkan. Mengingat hari latihan anak hanya satu pekan sejak mendaftar di hari terakhir pendaftaran,” ujarnya.
Waktu dan Perjuangan
Staf TU Sulaimah SPd menjelaskan anak-anak latihan sejak sepekan yang lalu. Untuk pelatihnya pun didamping tiga orang langsung, yaitu Muhammad Hekam Menara SPd, Ahmad Syakrani SPd, Abdul Rozak.
“Hari pertama latihan hanya Husni mubarok dan Damar yang ikut, kebetulan mereka kakak adik. Di hari kedua semua siswa mengikuti latihan,” katanya.
Di hari ketiga Latihan, lanjutnya, ternyata Dimas Andika putra tiba-tiba tidak ingin mengikuti pencak karena takut bertarung katanya sampai ada 3 guru dan Kepala Sekolah yang datang ke rumah. Namun, sambungnya, di tengah-tengah latihan ternyata Damar tidak mau melanjutkan latihan pencak silatnya sampai beberapa guru yang membujuknya termasuk wali kelasnya.
“Sampai-sampai Ibu Kepala Sekolah Bu Erlyta Dwi Rokhmania SPd mendudukkan semua siswa untuk mengajak serius dalam mengikuti lomba Pencak silat. Alhamdulillah di hari berikutnya, semua siswa benar-benar ikut latihan 2 kali sehari sampai pada hari H perlombaan.”
Cukup Menguras Emosi
Waka Kesiswaan Tuti Indrawati SPdSD mengatakan pada pagi hari di hari H perlombaan ada tragedi yang cukup menguras emosi dan tenaga karena Hairul sampai jam 06.30 belum juga datang.
“Ananda Hairul belum ada di sekolah sehingga pelatihnya Pak Rozak mencarinya ke rumahnya, namun tidak ada. Dengan berat hati mereka tinggalkan dia karena takut telat soalnya nomor urut lombanya yang pertama,” tuturnya.
Sesampainya di Lokasi lomba, pelatih mengubah formasi awal pencak silatnya. Di tengah mengubah formasi sampai-sampai pealtih, Ahmad Syakrani naik darah gara-gara ada anak yang tidak hadir. Namun di tengah-tengah panasnya suasana itu, terbersit menanyakan tempat mainnya Hairul ke guru SMP Mutiara.
“Rupanya dia memang baru mau jalan, namun tidak tahu di mana tempat lombanya. Langsung saja diantar ke tempat lomba. Setelah sudah tiba, formasi semula,” ceritanya.
Bisa Tampil dengan Baik
Tuti Indrawati memaparkan penampilan siswa saat lomba sangat memuaskan. Mereka tampil dengan baik dan lancar. Mereka berhasil menampilkan performance seni pencak, seni pukulan, dan seni main Pedang.
“Mereka menampilkan sekitar 6 menit,” katanya.
Pepatah mengatakan sang jawara tidak akan lahir dari air laut yang tenang, namun sang jawara akan lahir dari gelombang lautan yang sangat menerjang. Bersyukurlah atas keterbatasan yang kita miliki karena hal itu memberimu kesempatan untuk memperbaiki. Semoga kita semua selalu dalam Rida Allah SWT. (*)
Penulis Lailatul Hosna. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.