Midset dari Al-Maun
Ia menjelaskan, KH Ahmad Dahlan menafsirkan Surat al-Maun kemudian melakukan perubahan yang luar biasa. “Dengan penerapan mindset berdasar pada ayat-ayat Surat al-Maun, kemudian berdiri rumah sakit, sekolah, panti asuhan, panti jompo, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Bahkan, sambungnya, belakangan ini untuk merespon berbagai macam persoalan kehidupan seperti kebencanaan, kita mendirikan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
Tamhid menerangkan, sebagai bagian dari Muhammadiyah, kita seharusnya tidak boleh melupakan mimpi besar Muhammadiyah dalam membangun sebuah peradaban di dunia global.
“Untuk membangun kekuatan Muhammadiyah, Muhammadiyah melakukan kapitalisasi. Kapitalisasi yang dimiliki saat ini tentunya Muhammadiyah punya banyak kekuatan di bidang pendidikan. Dalam hal ini, Muhammadiyah punya puluhan ribu pendidikan yang ada di Indonesia. Maka tugas pengurus dan pendidik di sekolah adalah menunjukkan diri bagaimana memiliki peran menjadi kekuatan besar Muhammadiyah dalam mewujudkan peradaban ke depan baik dalam negeri maupun secara internasional,” terangnya.
Hal ini, ungkapnya, dibuktikan bahwa Muhammadiyah sejak awal melakukan gerakan-gerakan di bidang pendidikan. Muhammadiyah punya puluhan ribu lembaga pendidikan di Indonesia. Bahkan kini berkembang di Malaysia dengan UMAM (Universiti Muhammadiyah Malaysia) atau Australia dengan MAC (Muhammadiyah Australia Collage).
“Maka tugas pengurus dan pendidik adalah menunjukkan diri bagaimana memiliki peran menjadi kekuatan besar Muhammadiyah dalam mewujudkan peradaban ke depan, baik di dalam negeri maupun secara internasional,” tegasnya.
Baca sambungan di halaman 3: Pikiran Dasar Muhammadiyah Harus Disuarakan