Yang Aneh di Ruang Vaksinasi
Pukul 07.50, enam orang tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Jagir yang dipimpin oleh Rini Purwanti sebagai koordinator telah siap di ruang vaksinasi.
Kedatangan nakes ini didampingi oleh Satgas Covid-19 Imam Supeno dan Peltu Supeno dari unsur Babinsa. Ikut hadir pula Ipda Efandi Kanit Sabara dari Polsek Wonokromo beserta tujuh orang anggotanya, kedatangannya untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi D2.
Di ruang vaksinasi, Nurun Naharo Mag—sebelum mulai memanggil para peserta sesuainomor antrean—membeikan pengumuman, “Ayah-Bunda, jangan sampai lupa mencantukan nomor NIK peserta vaksinasi,” serunya.
Dia pun memulai memanggil nomor peserta. Pemilik nomor yang dipanggil langsung menuju meja satu untuk pemeriksaan kesesuaian data dengan didampingi orangtuanya.Kemudian menuju meja 2 untuk skrening, seterusnya menuju ke meja 3 untuk mendapatkan suntik vaksin.
Ada kejadian ‘aneh’ saat seorang siswa harus dibopong oleh Warno, admin sekolah,menuju ke meja 1. Di meja itu lolos. Tetapi ketika di meja 2, ada pertanyaan, “Bapak, mengapa kok dibopong?” tanya Rini Purwanti, sang koordinator nakes vaksin.
Warno menjelaskan, siswa yang dibopong itu, Dewa Farino Sani, siswa kelas IVA, habis jatuh.
“Tadi pagi habis minum obat antibiotik dari dokter,” jelas Farid Abdullah ayah Dewa.
“Oh, maaf Bapak, ananda Dewa belum boleh vaksin hari ini, karena harus menunggu tigahari setelah minum obat antibiotik. (kalau dipaksakan) nanti vaksin akan gagal,” jelas Rini.
“Tiga hari mendatang Dewa boleh dibawa ke Puskesmas Jagir untuk mendapatkan vaksin,” lanjut Rini.
“Baiklah Ibu, terima kasih atas penjelasannya,” kata Farid sambil membopong Dewa keluar ruangan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni