Sedikit Anggota Banyak Murid
Tamhid Masyhudi mengatakan, di masa pandemi seperti sekarang, sambungnya, di beberapa tempat, pimpinan Muhammadiyah memiliki responsif yang luar biasa.
“Saya contohkan saja ya, kalau Gresik dekat dengan Surabaya. Banyak orang kelas menengah atas di wilayah yang dekat dengan Surabaya itu. Berarti, kebanyakan dari golongan kelas menengah dan kelas atas. Pasti memilih sekolah-sekolah yang berkualitas,” ujarnya.
Lalu Tamhid membandingkan dengan Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi—yang jauh dari Surabaya. “Di Genteng, Muhammadiyahnya berbasis sekolah bukan berbasis anggota. Meskipun di sana anggota Muhammadiyah sedikit, tapi sekolahnya banyak,” uajrnya.
Dia mengungkapkan, ada dua SMK dan dua SMA yang menjadi rujukan di sana. Dari dua SMA dan dua SMK di Kecamatan Genteng itu jika jumlah siswanya dihitung ada sekitar 4.000 anak. Contoh SMK 1 Genteng siswanya ada 1.350 dan SMK 2 siswanya 1.650.
“Jauh dari Surabaya dan jumlah anggota Muhammadiyahnya sedikit tapi sudah ribuan yang mereka kembangkan. Muhammadiyah dipercaya. Saya yakin di Surabaya dan sekitarnya itu kalau kita mem-branding sekolahan kita yang memang dibutuhkan oleh para siswa dan orangtua pasti itu akan dicari oleh orang,” ungkapnya.
Baca sambungan di halaman 4: SDMM Siap Kembangkan Inovasi