PWMU.CO – Delapan tanda kiamat yang belum terjadi namun pasti akan terjadi disampaikan Ustadz Carlos Abu Hamzah MPdI dalam kegiatan Tabligh Akbar dan pemberian santunan untuk santri yang kurang mampu.
Kegiatan ini digelar oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) MAM 1 Pondok Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan yang merupakan program kerja tahunan, Ahad (23/01/2022).
Mengangkat tema Antara Akhir Zaman dan Milenial, kegiatan Tabligh Akbar tersebut mengundang narasumber Ustadz Carlos Abu Hamzah MPdI dari Surabaya.
Dalam kajiannya, Ustadz Carlos menuturkan, sekarang ini sudah memasuki akhir zaman dengan beberapa tanda akhir zaman yang sudah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi.
“Dari 56 tanda kiamat kecil yang terdapat dalam sebuah kitab ulama sudah terjadi sebanyak 48 tanda kiamat kecil, jadi hanya tinggal delapan tanda kiamat kecil yang belum terjadi dan pasti akan terjadi,” tutur Ustadz Carlos.
Lebih lanjut dia menjelaskan, di akhir zaman ini telah terjadi banyak sekali fitnah akhir zaman di sekitar kita.
“Untuk membentenginya maka pesantren merupakan tempat yang baik untuk terhindar dari fitnah akhir zaman,” katanya.
Pesan Agar Tetap Melanjutkan Mondok
Dia juga berpesan kepada santri tingkat SMP yang mondok di Pondok Pesantren Karangasem agar tetap melanjutkan mondok di Karangasem Paciran, karena menurutnya mondok tidak cukup hanya 3 tahun namun harus genap 6 tahun.
“Saya sangat terkesan dengan kegiatan yang dilaksanakan adik-adik IPM MAM 1 Karangasem ini, karena menurut saya jarang sekali kegiatan Tabligh Akbar dan kegiatan berbagi santunan untuk sesama dilakukan oleh anak-anak seusia kalian,” katanya.
Di akhir kajian Ustadz Carlos berpesan agar jangan ada yang ragu untuk melanjutkan pendidikannya di MAM 1 Karangasem Paciran, Lamongan.
“Menurut saya generasi milenial adalah generasi yang mempunyai ciri-ciri suka berbagi dengan sesama seperti yang dilakukan oleh IPM MAM 1 ini,” pujinya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang lain, Kepala MAM 1 Karangasem Nur Hidayati MPd menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah menyisihkan sebagian rejekinya untuk memberikan santunan bagi para santri.
Lebih lanjut Nur Hidayati berharap agar tahun depan kegiatan semacam ini bisa ditingkatkan lagi, tidak hanya untuk santri, tapi juga bisa berbagi rejeki dan kebahagiaan untuk masyarakat sekitar pondok Karangasem.
“Majunya pondok kita harus bisa memberikan manfaat untuk para santri, guru, dan masyarakat sekitar pondok Karangasem. Sehingga pondok Karangasem ini semakin bermanfaat untuk umat,” katanya. (*)
Penulis Andi Vidiyanto SPd Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni