Tidak Kaya tetapi Menebar Manfaat
Manajer Lazismu Lamongan Rudi Setiawan SM, menjelaskan, sebagai lembaga pengelola dan penyalur zakat, infak, dan sedekah, Lazismu Lamongan tidak kaya tetapi menebar manfaat.
“Lazismu Lamongan selalu dapat menyalurkan bantuan yang besar untuk saudara-saudara yang membutuhkan baik dalam negeri atau skala nasional maupun internasional. Tetapi bukan berarti Lazismu ini kaya, bantu-bantu. Kami hanya bertugas untuk penghubung dan menyalurkan,” ujarnya.
Untuk mewujudkan program-program kemaslahatan, Lazismu Lamongan juga bekerja sama dengan AUM (amal usaha Muhammadiyah) yang ada di ranting, cabang, dan daerah Lamongan. “Sehingga terwujud kolaborasi yang baik untuk menebar manfaat secara luas dan tepat sasaran,” ujarnya.
Praktik Ibadah
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan KH Abdul Hamid Muhanan Lc menjelaskan, bedah rumah Lazismu Lamongan merupakan implementasi nilai-nilai kebaikan yang terkandung di dalam al-Quran.
“Jika dipraktikkan maka menjadi nilai ibadah,” tuturnya dalam tausian saat peresmian bedah rumah ini.
Dia menceritakan Kyai Dahlan mengajarkan berulang-kali kepada santrinya perihal makna surat Al-Maun.
“Mengapa diulang yai?” kata Hamid menirukan pertanyaanpara santri Kiai Dahlan.
“Lantas Kiai Dahlan bertanya kembali tentang implementasi makna surat al-Maun. San semua terdiam karena belum terlaksana. Maka kemudian tidak cukup sekedar mengkaji dan mengkaji. Tetapi implementasi harus dilakukan,” kata Hamid.
Dia menegaskan, bedah rumah oleh Lazismu Lamongan adalah implementasi gerakan al-Maun. “Sebuah praktik ibadah dengan ruang lingkup menghidupkan habluminannas melalui kolaborasi membangun keberdayaan umat,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni