PWMU.CO- Tim Monitoring Program Inovasi Literasi mengunjungi MI Muhammadiyah 28 Jl. Raya Bangkingan, Lakarsantri Surabaya, Selasa (25/2/2022).
Tim terdiri Dr A. Dzoul Milal MPd dari Majelis Dikdasmen PWM Jatim, Dr Badruli Martati Mpd dari UMSurabaya, Fina Rahmahijriyah dari Tim Program, dan Widyani Kusumayanti SPsi Psikolog. Saat masuk ruang pertemuan disambut tiga siswa sambil memberikan kalung bunga. Juga hadir di acara ini PCM Lakarsantri, Komite Madrasah, dan Majelis Dikdasmen PCM Lakarsantri.
Kunjungan tim monitoring seperti ini juga dilaksanakan serentak di MIM 23 Buntaran Tandes, MIM 25 Sidotopo Wetan, MIM 27 Wonorejo Rungkut, dan SD Muhammadiyah 22 Kemlaten Karangpilang.
Puncak acara berlangsung di MI Muhammadiyah 5 Jojoran Gubeng siang ini. Semua peserta dan tim monitoring berkumpul di sini untuk evaluasi kegiatan. Juga ada pameran literasi yang diikuti enam madrasah/sekolah tadi.
Program Inovasi ini merupakan kerja sama Muhammadiyah dengan Australia. Hadir di acara puncak itu Sekum PP Muhamamdiyah Prof Dr Abdul Mu’ti.
Kegiatan monitoring di MI Muhammadiyah 28 berlangsung di kelas 1 oleh Dzoul Milal, kelas 2 oleh Badruli Martati dan Widyani Kusumayanti, kelas 3 oleh Fina Rahmahijriyah.
Sedangkan guru yang saat itu mengajar di kelas 1 Kurniawati Tri Handayani, kelas 2 Nurul Abidatul Khoiriyah, kelas 3 Aldo Fransisco Arianto Putra. Mereka adalah guru yangtelah ikut pelatihan KKG Program Inovasi Literasi.
Dzou Milal menyampaikan, kedatangan tim untuk mengevaluasi pelatihan yang diberikan kepada guru berpengaruh dalam inovasi pembelajaran. ”Kita melihat kompetensi guru dan fasilitas pembelajaran apakah mendukung literasi terhadap siswa,” katanya.
Dia menjelaskan, program literasi itu merupakan ibadah sebab dalam Islam ada ajaran iqra. Membaca. Jadi melaksanakan literasi sama dengan beribadah.
Setelah melihat proses pembelajaran di kelas, Dzou Milal mengatakan, suasana pembelajaran kelas sangat hidup. Interaksi guru dan murid intensif. ”Treatment inovasi ada dampak yang baik dalam pembelajaran,” ujarnya.
Badruli Martati berkomentar, salut dengan MIM 28 meskipun baru enam tahun berjalan ada kemajuan pesat. ”Saya melihat pembelajaran di kelas 2 bagus. Intervensi guru mendapat respon siswa dalam kelas, pakai alat peraga. Kreativitas guru muncul,” tandasnya.
Dia melihat program inovasi literasi berdampak bagi kegiatan yang lain di MIM 28 ini.
Widyani Kusumayanti memaparkan, suasana pembelajaran di sini terasa menyenangkan. Ada menyanyi, tidak ada tuntutan kepada siswa. ”Anak-anak tampak merasa enjoy, suasana ini mudah menyerap pembelajaran,” ujarnya.
Dia menceritakan, guru TK dan orangtua kadang bertanya-tanya apakah setelah anaknya lulus TK yang belum lancar membaca dan berhitung bisa diterima di SD. ”Ada anggapan kalau lulus TK belum bisa membaca tidak direken (diperhatikan) guru SD. Padahal anak TK pembelajarannya bermain, tidak ada tuntutan bisa membaca,” ujarnya.
Kepala MI Muhammadiyah 28 Ilham Nur Ardian SPd menerangkan, madrasahnya siap menerima monitoring dan evaluasi.
Dia menjelaskan, guru-guru berinovasi dalam pembelajaran. Mulai menyiapkan peraga pembelajaran, mengondisikan kelas, membuat media pembelajaran yang menarik yang memengaruhi perkembangan belajar siswa.
“Sesuai anjuran tim monitoring, hari ini yang masuk hanya kelas 1, 2, dan 3. Itupun jumlah siswa yang masuk per kelas dibatasi 50 persen. Besok hari Rabu kita mulai pembelajaran tatap muka 100 persen. Sarana prasarana dan guru sudah siap semua,” tandasnya. (*)
Penulis Rizky Hidayat Editor Sugeng Purwanto