Awalnya Minder, Ternyata Menyenangkan
Dalam kesempatan kali ini juga hadir Eryta Sumariani, guru penggerak dari SDN Ngagel Rejo. Di situ dia berbagi pengalaman untuk memberikan semangat para peserta supaya mendaftarkan diri sebagai guru penggerak.
“Ikut guru penggerak itu enak Bu. Kita diajari supaya menjadi guru hebat dan difasilitasi. Diberi kuota pulsa dan juga belajar di hotel berbintang,” ungkapnya memberikan semangat kepada peserta.
Meski sempat minder di awal, Eryta mengaku akhirnya sangat berbahagia bisa jadi guru penggerak. “Saya minder karena saya guru SD, guru tidak tetap (GTT). Saya mempunyai tiga anak yang masih kecil, dan saya harus bersaing dengan sekolah-sekolah besar dan favorit,” ungkapnya.
“Saya sangat minder waktu itu namun karena ada teman yang ada di tim saya yang selalu memberikan saya semangat maka saya pun ahirnya bisa percaya diri,” tambahnya.
Dia menyampaikan, waktu ikut bimbingan teknis guru penggerak itu masih secara daring melalui Zoom.“Jadi saya bisa belajar bersama anak saya, bahkan pernah sambil menyusui karena bertepatan dengan anak saya rewel. Namun saya tetap berusaha untuk mendengarkan karena kesempatan ini tidak akan datang dua kali,” ujarnya.
Eryta mengungkapkan, sembilan bulan dia mengikuti program guru penggerak—baik secara daring maupun tatap muka: dari hotel berbintang satu ke hotel berbintang lainnya.
“Jadi, jangan dianggap guru penggerak ini menakutkan. Kita bikin have fun saja. Ayo Bapak-Ibu, kita daftar guru penggerak, insyaallah manfaatnya banyak untuk kita semua. Untuk memajukan pendidikan dilinkungan kita,” serunya.
Praktik Mendaftar
Sebelum acara berakhir, panitia mengajak para peserta untuk mempraktikkan bagaimana cara mendaftar guru penggerak. Para peserta diminta untuk membuka laptop masing masing dan membuka Google Chrome dengan membuka SIMPKG.
Para peserta kelompok kerja guru (KKG) yang hadir semakin bersemangat mendaftar sebagai guru penggerak. Merek mengikuti instruksi panitia. Karena pengerjaan tidak cukup satu atau dua jam maka panitia hanya memberikan tips mengerjakannya.
Peseta harus menulis curriculum viotae dan membuat esai pengalaman memgajar secara real untuk langkah pertama mendaftar. Esai bisa ditulis di MS Word dahulu karena membutuhkan jawaban panjang dengan waktu terbatas. Setelah dari MS Word baru dipindah ke SIMPKG. Dan sebelum tes wawancara bisa dibaca lagi untuk sinkronisasi. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni