Beda Dulu dan Kini
Dia menceritakan kenangan saat belajar di sekolah dulu tidak selengkap ini. “Dulu saya belajar menghitung saja pakai lidi yang saya ikatkan,‘’ kenangnya. “Namun sekarang kita lihat ini kreatifitas guru-guru sangat luar biasa.’’
Semoga setelah monev nanti, imbuhnya, bagaimana kepijakan pimpinan untuk ditindaklanjuti ke depannya, seperti apa. “Apakah setelah program ini bapak ibu sudah merasa cukup kemudian selesai, berhenti dengan media seadanya, atau semakin tertantang,’’ ujarnya.
Dia mengajak agar para guru untuk terus maju dan lebih mempersiapkan diri saat akan mengajar. ‘’Kita harus terus berpikir media apa yang akan kita sampaikan kepada siswa nantinya,’’ ajaknya.
“Karena dengan media yang baik, siswa akan semangat dan tidak bosan dan mudah-mudahan bapak ibu guru terus termotivasi untuk mengembangkan terus media-medianya,’’ tuturnya.
Di akhir sambutannya Lina berharap agar sekolah Muhammadiyah berkemajuan. “Kita akan terus bekerja sama dengan semua pihak untuk kemajuan perguruan kita Muhammadiyah dan program Inovasi Numerasi ini terus berlanjut dan kita harus siap,’’ harapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni