Lomba Bercerita Ramaikan Gebyar Puncak Literasi Kota Surabaya

Salah satu siswa menunjukkan aksinya pada Lomba Bercerita (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Lomba Bercerita Ramaikan Gebyar Puncak Literasi Kota Surabaya, Laporan Sayyidah Nuriyah Kontributor PWMU.CO Gresik.

PWMU.CO - Lomba bercerita menutup serangkaian kegiatan Gebyar Puncak Literasi Joint Monitoring Visit (JMV) dan Mini Showcase Program Literasi Numerasi Sekolah/Madrasah Muhammadiyah Jawa Timur di MI Muhammadiyah 5 Surabaya , Selasa (25/1/2022).

Keenam sekolah sasaran program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia---disingkat Inovasi---mengirim seorang perwakilan siswa terbaiknya untuk bertanding di sana. Pihak fasilitator daerah (fasda) Inovasi Galuh Nurul Isnaeni menerangkan, keenam sekolah itu telah mengadakan seleksi lomba bercerita di sekolah masing-masing.

Siang itu, Hanifah Al Huriyatur Robi'ah---siswi dari MI Muhammadiyah (MIM) 5 Surabaya---mendapat kesempatan tampil pertama kali. Kemudian, berlanjut unjuk bakat bercerita Natasya Aura Bilqis dari SD Muhammadiyah 22 Surabaya.

Sebelum tiba giliran peserta lainnya tampil, salah satu siswa MIM 5 Surabaya Abraham Aldiano Rizki tampil memukau dengan pembacaan puisinya. Barulah giliran Arkana Ataya Da'wan dari MIM 25 Surabaya, Shafiyya Hime Nur Shaliha dari MIM 27 Surabaya, siswa dari MIM 23 Surabaya, dan Satrya Tama Mahendra dari MIM 28 Surabaya tampil berurutan.

Laras Ayuningtyas Manggiasih SPd dan Adistia Anna Prasiwi SPd bertindak sebagai dewan juri. Mereka juga bagian dari fasda Inovasi, tapi di luar keenam sekolah di atas. "Untuk menjaga objektivitas," ungkap Laras.

Usai seluruh siswa tampil, kedua juri memutuskan berikut para juaranya. Juara I diraih MIM 25 Surabaya, Juara II diraih MIM 5 Surabaya, dan Juara III diraih MIM 27 Surabaya. Sedangkan Harapan I diraih SD Muhammadiyah 22 Surabaya, Harapan II diraih MIM 28 Surabaya, dan Harapan III diraih MIM 23 Surabaya.

Baca sambungan di halaman 2: Siap Desiminasi

Penghargaan kepada para peserta lomba. Lomba Bercerita Ramaikan Gebyar Puncak Literasi Kota Surabaya (Istimewa/PWMU.CO)

Siap Desiminasi

Kepala MI Muhammadiyah 5 Surabaya Umi Sarofah SPd MPd mengucapkan terima kasih atas kesempatan mereka terlibat di program Inovasi. "Kami, sekolah maupun madrasah Kota Surabaya, siap menerima program dari PP (pimpinan pusat) maupun PWM (pimpinan wilayah Muhammadiyah) untuk program-program selanjutnya," ucap Umi.

Di samping itu, Umi menyatakan siap mendesiminasikan banyak praktik baik yang mereka peroleh dari kegiatan literasi itu. "Dengan literasi, Insyaallah kami, madrasah, berprestasi dan mandiri. Insyaallah madrasah akan lebih hebat dan bermartabat," tegasnya.

Ucapa terima kasih juga disampaikan Kepala SD Muhammadiyah 22 Surabaya Listianah SE. "Kami berterima kasih sekali kepada Inovasi yang banyak memberikan ilmu, inspirasi, dan membangkitkan semangat kami untuk saling berbenah," ujar dia.

Selain itu, menurutnya, program Inovasi yang diterapkan selama enam bulan ini juga membuat para guru selalu mengupdate diri. "Supaya anak-anak bisa belajar dengan menyenangkan, jadi sekolah ramah anak Insyaallah," imbuhnya.

Baca sambungan di halaman 3: Imbas Luar Biasa

Kepala SD Muhammadiyah 22 Surabaya Listianah SE (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Imbas Luar Biasa

Sejalan dengan mereka, Kepala Sekolah MIM 23 Surabaya Dzul Fanny SThI menyatakan, "Kami mewakili kepala madrasah dan sekolah Muhammadiyah di Kota Surabaya, kami sangat mengapresiasi dan menyambut baik adanya kegiatan literasi Inovasi. Ini sangat berdampak luar biasa pada guru-guru kami. Alhamdulillah!"

Dia mengakui termasuk kepala madrasah yang siswanya paling sedikit di antara enam madrasah lainnya. Tapi dengan adanya program ini, guru-gurunya semakin percaya diri, kreatif, dan inovatif. "Padahal mereka guru-guru baru, masih ada yang kuliah malah, ini imbas yang luar biasa!" ungkapnya.

Maka dia berharap, dampak yang baik itu terus berlanjut. "Jangan sampai berhenti. Tetap berinovasi dan bekerja sama," ujarnya.

Mudah-mudahan, lanjut dia, ini menjadi awal yang baik bagi madrasah. "Karena kami menganggap, dari sisi numerasi-literasi masih lemah. Namun dengan adanya ini sangat membantu," ujarnya. (*)