Prioritas Tahun Pertama
Syaad Patmanthara menjelaskan, untuh prioritas tahun pertama adalah menjalankan akreditasi sesuai kuota yang ditetapkan BAN SM.
“Pada tahap awal Januari-April 2022 ada 1000 sekolah/madrasah di seluruh Indonesia yang diakreditasi. Dan kami hanya memperoleh 73 sekolah/madrasah, terutama belum rerakreditasi,” ujarnya.
“Kemudian untuk yang tahap kedua Mei-Desember 2022 kuotanya cukup banyak, untuk BAN SM Jatim memperoleh 4042-an sekolah/madrasah dari 27 ribu sekolah se-Indonesia yang akan diakreditasi. Mulai dari belum terakreditasi, tidak terakreditasi, dan re-akreditasi,” imbuh konsultan Direktur PSMA (Pembina Sekolah Menengah Atas) Kemendikbudristek ini.
Syaad Patmanthara menerangkan, karena di tahun ini instrumen akreditasi berbeda dengan tahun sebelumnya—dari penilaian dokumen ke penilai performa g—maka perubahan paradigma itu perlu dipahami oleh sekolah/madrasah yang tahun ini akan mengikuti akreditasi.
“Artinya semua sekolah bersaing sehingga benar-benar menyiapkannya. Bukan seperti dulu hanya pemeriksaan dokumen, sekarang adalah perilaku seorang guru dalam proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas,” terangnya.
Karena itu dia menyarankan agar sekolah/madrasah mencari informasi bagaimana instrumen akreditasi yang akan dipakai BAN SM. “Sehingga perlu pemahaman yang benar-benarserta menyiapkan bahan-bahan dan sumber daya manusia yang akan dinilai perilakunya,” terangnya. (*)