Pengurus BAN SM Jatim 2022-2025 Dikukuhkan, Ini Prioritas Kerja Tahun Pertama, laporan kontributor PWMU.CO Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN SM) Dr Toni Toharudin MSc mengkukuhkan Anggota BAN SM Provinsi Jawa Timur masa tugas 2022-2025.
Selain Jawa Timur, dalam acara yang dilakukan secara hybrid, Selasa (25/1/2022) itu, dikukuhkan pula anggota BAN SM Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Maluku.
BAN SM Jatim 2022-2025 diketuai oleh Prof Dr Ir Syaad Patmanthara MPD dengan sekretaris Drs R. Mujiraharjo MM. Sedangkan anggota lainnya: Dr Harmanto MPd, Dr Nusyamsu MPd, Dr Ruddy Winarko MM Phonny Aditiawab Mulyana SE MM, dan Nur Hidayati MPd.
Kepada PWMU.CO yang mewawancarainya lewat WhatsApp, Rabu (26/1/2022) petang, Syaad Patmanthara mengatakan, setelah dikukuhkan timnya akan memperjuangkan misi dan visi BAN SM pusat.
“Visi kami adalah terwujudnya lembaga akreditasi sekolah/madrasah yang profesional dan terpercaya,” ujar pengganti Ketua BAN SM Jatim 2018-2022 Prof Dr MVRoesminingsi MPd itu.
Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) itu kemudian menguraikan misi BAN SM secara utuh. Pertama, mengembangkan sistem penyelenggaraan akreditasi yang efektif dan efisien sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan nasional.
“Kedua, mengembangkan perangkat akreditasi dan mekanisme yang tepat dan bermutu. Dan ketiga mengembangkan integritas dan kompetensi pengelola dan pelaksana akreditasi. Keempat, mengembangkan jejaring akreditasi dengan berbagai pemangku kepentingan,” urainya.
Kelima, lanjutnya, mengembangkan sistem informasi akreditasi sebagai bagian dari akuntabilitas publik dan mendukung pengambilan keputusan. Dan keenam, mengembangkan jejaring dan kemitraan dengan institusi akreditasi negara lain.
“Secara umum untuk layanan yang diutamakan adalah profesional, terpercaya, dan terbuka,” ujar konsultan Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kemendikbudristek itu.
Baca sambungan di halaman 2: Prioritas Tahun Pertama
Prioritas Tahun Pertama
Syaad Patmanthara menjelaskan, untuh prioritas tahun pertama adalah menjalankan akreditasi sesuai kuota yang ditetapkan BAN SM.
“Pada tahap awal Januari-April 2022 ada 1000 sekolah/madrasah di seluruh Indonesia yang diakreditasi. Dan kami hanya memperoleh 73 sekolah/madrasah, terutama belum rerakreditasi,” ujarnya.
“Kemudian untuk yang tahap kedua Mei-Desember 2022 kuotanya cukup banyak, untuk BAN SM Jatim memperoleh 4042-an sekolah/madrasah dari 27 ribu sekolah se-Indonesia yang akan diakreditasi. Mulai dari belum terakreditasi, tidak terakreditasi, dan re-akreditasi,” imbuh konsultan Direktur PSMA (Pembina Sekolah Menengah Atas) Kemendikbudristek ini.
Syaad Patmanthara menerangkan, karena di tahun ini instrumen akreditasi berbeda dengan tahun sebelumnya—dari penilaian dokumen ke penilai performa g—maka perubahan paradigma itu perlu dipahami oleh sekolah/madrasah yang tahun ini akan mengikuti akreditasi.
“Artinya semua sekolah bersaing sehingga benar-benar menyiapkannya. Bukan seperti dulu hanya pemeriksaan dokumen, sekarang adalah perilaku seorang guru dalam proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas,” terangnya.
Karena itu dia menyarankan agar sekolah/madrasah mencari informasi bagaimana instrumen akreditasi yang akan dipakai BAN SM. “Sehingga perlu pemahaman yang benar-benarserta menyiapkan bahan-bahan dan sumber daya manusia yang akan dinilai perilakunya,” terangnya. (*)