PWMU.CO – Pancing minat baca siswa melalui komik, cari buku yang disenangi anak-anak, dan sesuai dengan kebutuhan dan kesenangan mereka.
Demikian yang disampaikan Pustakawan Ahli Muda Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo Nyonik Adiwarno, dalam Workshop Akreditasi Perpustakaan dan Kearsipan Forum Komunikasi dan Silaturrahim (Foskam) SMP/MTS Muhammadiyah Sidoarjo, Rabu (26/1/22).
Nyonik Adiwarno menyampaikan, sekolah harus paham fungsi perpustakaan sehingga bisa maksimal penggunaannya. “Fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar, pusat kegiatan literasi informasi, penelitian, kegiatan baca membaca, dan tempat kegiatan kreatif, imajinatif, inspiratif, dan menyenangkan,” paparnya.
Untuk itu, sambung dia, petugas perpustakaan harus tahu perkembangan buku yang cocok untuk SMP. “Petugas perpustakaan sudah berapa kali berkunjung ke toko buku dalam satu bulan?” tanya dia.
Pancing Minat Baca
Nyonik memberi saran pada petugas perpustakaan agar mencari buku yang berbentuk komik. Tujuannya, untuk memancing minat baca siswa. Buku juga harus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anak-anak. “Cari buku kesenangan anak-anak,” sarannya.
Selain mengoleksi buku, lanjut dia, perpustakaan harus berlangganan majalah dan surat kabar, kamus bahasa daerah, kamus bahasa asing, ensiklopedia, buku statistik daerah, dan biografi tokoh.
“Standar sarana prasarana, pelayanan, dan program yang harus dimiliki perpustakaan. Perpustakaan harus mempunyai beberapa area seperti area koleksi, baca, kerja, dan multimedia. Petugas perpustakaan harus paham teknologi informasi,” jelas Nyonik.
Lokasi perpustakaan, kata dia, berada di pusat kegiatan pembelajaran dan mudah dilihat, serta mudah dijangkau oleh peserta didik. Ada program wajib baca perpustakaan dan kalau bisa ada perpustakaan kelas. “Perpustakaan harus membuat laporan bulanan dan tahunan yang berisi data statistik pengunjung, data peminjam, dan buku apa yang sering dipinjam,” bebernya.
Selain itu, perpustakaan juga harus mempromosikan dirinya lewat instagram dengan mengadakan lomba atau bedah buku. Perpustakaan harus sering dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran.
Di akhir penjelasan, Nyonik menjelaskan terkait instrumen akreditasi, setiap sekolah mendapatkan tugas mengisi instrumen akreditasi perpustakaan. Tujuannya, untuk mengetahui nilai perpustakaan. “Sehingga sekolah bisa meningkatkan sarana prasarana dan pelayanan perpustakaan,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam sambutan, Ketua Majelis Dikdasmen PDM Sidoarjo Ikhsan MSi mengatakan jika perpustakan merupakan indikator besarnya sekolah. “Besar kecilnya sekolah, salah satu indikatornya bergantung seberapa besar perpustakan sekolah kita,” tutur ketua Majelis Dikdasmen dua periode tersebut.
Sementara Gatot Krisdiyanto, Ketua MKKS SMP Muhammadiyah se-Kabupaten Sidoarjo menyampaikan, workshop akreditasi perpustakaan dan kearsipan ini merupakan pendahuluan. Setelah ini ada tindak lanjut untuk peningkatan sarana prasarana dan pelayanan perpustakaan di sekolah Muhammadiyah.
“Maka kami undang pegawai perpustakaan, sarana prasarana, dan kurikulum, biar sinergi untuk mengelolah perpustakaan sekolah,” jelasnya.
Workshop Akreditasi Perpustakaan dan Kearsipan Foskam SMP/MTs Muhammadiyah Sidoarjo bertempat di Perpustakaan SMP Muhammadiyah 4 Porong. Diikuti masing-masing perwakilan sekolah, meliputi bagian petugas perpustakaan, sarana prasarana, dan kurikulum. (*)
Penulis Mahyuddin. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.