Bukti Keimanan
Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya itu, menuturkan menjaga ukhuwah islamiyah adalah bukti keimanan kepada Allah.
Hal ini sesuai Firman Allah dalam Ali Imran 103 yang artinya: “Dan ingatlah nikmat Allah kepadamu, ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.”
Nurfadlilah juga mengutip al-Hujurat 10 yang artinya: “Sesungguhnya orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.”
Ketua Corp Mubalighat Aisyiyah (CMA) Gresik itu menjelaskan syarat menjaga indahnya ukhuwah Islamiyah, yakni hendaknya setiap Muslim membangun persaudaraan atas dasar mahabbah fillah (cinta karena Allah) yang dibuktikan dengan membersihkan hati dari sifat iri, dengki, permusuhan, dan pertengkaran.
“Mahabbah fillah bisa mendorong orang Mukmin memposisikan orang lain seperti diri sendiri. Sebagaimana sabda Nabi SAW dalam hadits shahih yg diriwayatkan Bukhari dan Muslim yang artinya: ‘Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.’,” paparnya.
Nurfadlilah juga menyampaikan, seseorang dijamin Allah masuk surga-Nya, jika saling berkunjung diniatkan karena cintanya pada Allah.
Dia lalu menceritakan kisah dalam hadits diriwayatkan Imam Muslim: “Ada seorang laki-laki pergi mengunjungi saudaranya. Malaikat bertanya kepadanya, ‘Apakah kamu mengunjungi karena suatu kepentingan?’ Dia menjawab: ‘Tidak.’ “Atau ada hubungan kerabat?’ Dia menjawab: ‘Tidak.’ “Lalu apa yang membuatmu mengunjinginya?’ “Karena aku mencintainya karena Allah.’
Malaikat itu berkata: ‘Sesungguhnya Allah mengutusku kepadamu untuk memberitahumu, bahwa Allah mencintaimu karena kau telah mencintai saudaramu, dan Allah telah menjamin untukmu surga.’”
Bertemu di Surga
Berdasarkan hadit di atas, Nurfadlilah berharap, kelak semua karyawan RSMG bisa ketemu di surga. “Saya lihat persaudaraan di RSMG ini luar biasa. Dari direkturnya sampai bawahan: semuanya dekat, sampai juru parkir pun seperti saudara,” ujarnya.
Dia berharap, jika di surga nanti tidak ketemu dirinya, Nurfadlilah memohon karyawanRSMG nanti wadul ke Allah, “Ya Allah, mana Bu Nur yang dulu bimrah di RSMG, kok belum kelihatan di surga?”
“Insyaallah nanti Allah akan menyuruh ngentas dari neraka. Ini hanya contoh nggeh. Semoga kita bisa bareng-bareng memasuki surga Allah,” ujarnya.
Di akhir materinya, Bu Nur menyimpulkan, menjaga ukhuwah islamiyah tetap indah, pertama, diperlukan perpaduan akhlak yang baik. Karena akhlak yang baik adalah perekat, tali pengikat ukhwah islamiyah.
Kedua, cinta sesama saudara didasari mahabbah fillah. Ketiga, memperlakukan saudaranya seperti dirinya sendiri.
“Inilah yang membuat umat Islam menjadi kuat dan punya marwah dan wibawa,” kata dia. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni