Sudah Ada yang Melebihi 2021
Ada kabar menggembirakan, beberapa SMK Muhammadiyah Kabupaten Lamongan sampai dengan bulan Januari 2022 telah menerima inden siswa baru melebihi dari jumlah PPDB tahun 2021. Padahal masih ada waktu yang cukup (lima bulan atau 150 hari lagi) bagi mereka untuk menambah jumlah siswa barunya melalui jalur inden. Mereka optimis tahun 2022 jumlah PPDB-nya akan naik sampai 200 persen.
Di hadapan 150 peserta, saya manas-manasi mereka dengan tujuh gerakan PPDB abnormal, yaitu: pendaftaran sepanjang tahun, silaturrahim berjamaah, menjemput bukan menyambut, memperbanyak duta, presentasi langsung daftar, bersolek diri dan gerakan media sosial.
Semangat sukses PPDB abnormal naik 200 persen yang sudah mulai panas sampai di ubun-ubun kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru BP/BK agar tidak sirna sesampai di sekolah masing-masing, saya berharap kepada ketua Foksmu dan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Lamongan untuk menindaklanjuti dalam kegiatan AOI selanjutnya.
Minimal dalam satu bulan satu kali pertemuan dengan konsep siltarurahmi ke SMK Muhammadiyah lainnya. Membicarakan secara khusus tentang perkembangan PPDB-nya. Sudah menerima berapa? Kurang berapa? Jika belum mencapai kuota, bagaimana cara mengatasi-nya? Apa keunggulan sekolah untuk menarik minat calon siswa? Sejauhmana keterlibatan guru dan karyawan untuk sukses PPDB Abnormal naik 200 persen?
Berapa kewajiban siswa daftar ulang bagi guru sertifikasi, demikian pula berapa siswa daftar ulang bagi guru nonsertifikasi dan para karyawan? Selanjutnya apa reward (hadiah) dan punishment (sanksi) yang diberikan sekolah pada guru dan karyawan yang tidak menjalankan tugas dan target minimal individu. Bila ada kesamaan pola, aturan dan strategi PPDB di sekolah Muhammadiyah, saya yakin aka ada penambahan jumlah siswa baru besar-besaran di tahun 2022.
Agar terukur dan terdeteksi perkembangan jumlah PPDB, kepala sekolah perlu melakukan rapat koordinasi dan evaluasi rutin setiap akhir pekan. Undang semua guru dan karyawan. Minimal empat kali dalam satu bulan. Lakukan evaluasi pencapaian target dari gerakan silaturrahim berjamaah dan kewajiban daftar ulang siswa baru dari guru dan karyawan.
Segera tancap gas lebih kencang lagi, kalau PPDB-nya masih jauh dari target yang ditetapkan naik 200 persen. Hindari dan sudah tidak zamannya lagi, rapat PPDB dilakukan hanya di awal dan di akhir tahun. Jangan lupa libatkan Allah SWT dalam PPDB ini dengan berdoa semoga calon wali dan siswa tergerak hatinya dan mantab mendaftar di sekolah kita. Amin. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni