PWMU.CO – Siswa SD Almadany bikin pupuk kompos dari sampah organik, Jumat (28/1/2022).
Di awal kegiatan, guru pendamping kelas III SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (Almadany) Kebomas, Eli Syarifah SP dan Izza Novitasai SPd menerangkan bahwa kalau di kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan (HW) yang sebelumnya melakukan kegiatan membersihkan gulma, maka hari ini akan melakukan kegiatan pembuatan pupuk kompos.
“Anak-anak kalau kemarin kita memberisihhkan gulma seperti rumput-rumput liar, ayo sekarang cari daun kering yang ada di sekitar halaman sekolah,” ucap Eli Syarifah kepada anak-anak.
“Kita mau bikin apa, Us?“ tanya Muhammad Ibrah Setiawan.
“Hari ini kita akan membuat pupuk Kompos dari sampah organik,” jawab Izza
“Ayo anak-anak masih ingat tidak apa saja sampah organik itu?” tanya Eli kepada para siswa kelas III.
“Daun kering,” jawab Muhammad Mirza Ardhani
“Ranting pohon,” jawab Devan Bayu Rakaytama
“Ayo anak-anak apa lagi,“ tanya Eli.
“Bonggol sayur, kulit buah, kulit telur,” Eli menambahkan.
Potong Daun Kering
Eli menjelaskan kegiatan dilanjutkan dengan memotong kecil-kecil daun kering, kukit pisang, kulit telur, dan bonggol sayur. Setelah semua dipotong-potong kecil mereka masukkan secara bergantian sampah organik tersebut lalu disemprot cairan EM 4.
“EM 4 itu apa, Ustadzah?” tanya llbana Azzkuhruva
“ EM 4 adalah kepanjangan dari Efektif Mikroorganisme 4 yakni larutan yang mengandung bakteri yang menguntungkan, di mana mikroorganisme ini akan memfermantasikan sampah organik yang sudah kita potong-potong dan masukkan ke wadah tertutup,” jelas Eli.
Membuat Kompos
Sekretaris Eksekutif Majelis Dikdasmen Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kedanyang, Drs Mukhtamil Pranoto sangat mendukung pembuatan pupuk kompos ini.
“Mengingat tanaman di SD Almadany ada banyak, sehingga kalau kita bisa memproduksi pupuk kompos sendiri tentunya akan sangat baik,” tuturnya.
Kepala SD Almadany Nur Aini SPd sangat mengapresiasi ide pembuatan pupuk kompos ini.
“Pertama agar para siswa mengetahui proses pembuatan pupuk kompos dan yang kedua daun-daun kering serta ranting pohon yang ada di kebun SD Almadany bisa dimanfaatkan,” tegasnya.
Kejadian Lucu
Ada kejadain lucu saat anak-anak mencari daun kering, ranting pohon yang ada di sekitar kebun Almadany. Dzakiy Hanif Darmawan dan Devan Bayu Rakaytama menemukan sarang burung yang masih ada 4 tekur burung.
“ Ustadah, ini boleh kah diambil,” tanya mereka berdua
“Jangan, Nak. Kita kembalikan lagi ke lohon pule, nanti induk burungnya mencari,” jawab Eli.
“Burung juga punya mama ya, Us?” tegas Duta Wishnuwardhana Dwi Purwadi dan disambut tawa temannya.
Pupuk Kompos yang telah dibuat anak-anak disimpan di bawah Gazebo Jati dan siap dipakai setelah melalui proses fermentasi selama tiga puluh hari di wadah yang tertutup. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.