Sulitnya Data
“PWM Jawa Timur beberapa kali menugaskan LPPK turun ke daerah, ke sekolah untuk membenahi keuangan sekolah. Yang sesungguhnya jika sejak awal bisa ditata dengan baik, sekolah ini kita yakini akan menjadi sekolah hebat. Tapi karena tata kelola keuangannya kurang beres, maka menjadi blunder. Maka dari itu kita harus serius bapak/ibu sekalian,” kata Hidayatulloh.
Menurut Hidayatulloh, ada data sekolah Muhammadiyah Jawa Timur, yang betapa susahnya Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur mendapat data sekolah.
“Beberapa pekan yang lalu, PWM meminta pada Majelis Dikdasmen terkait jumlah sekolah, jumlah siswa, rata-rata SPP serta gaji guru, itu luar biasa susahnya. Karena kami di wilayah perlu membuat peta. Sebenarnya bagaimana sih kekuatan sekolah Muhammadiyah itu?” ungkapnya.
Padahal selama ini, sambungnya, yang kita banggakan adalah Muhammadiyah Jawa Timur itu hebat, punya sekolah seribu lebih. “Pertanyaannya, seribu sekolah itu menjadi kekuatan atau beban? Ini harus bisa dijawab,” ucapnya.
Dari data yang didapat dan dibuat klasterisasi berdasarkan jumlah siswa. Untuk SD, dengan jumlah siswa di atas 800 siswa hanya ada 5 sekolah. SMP hanya ada satu. SMA hanya ada dua. SMK hanya ada 7. Seluruhnya, yang masuk kategori sekolah besar hanya 15 dari 1022 sekolah. Sangat kecil.
“Presentase sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur hanya 10 persen yang masuk kategori besar, serta bsa menghidupi sekolah lain. Artinya beban kita sangat besar,” ungkap Hidayatulloh.
Baca sambungan di halaman 3: Siswa Cuma Delapan