PWMU.CO – Gerakan Belanja di Warung Tetangga (GBWT) terus bergulir. Kali ini, gerakan untuk membangun kekuatan ekonomi umat dengan mengambil spirit Aksi Bela Islam 212 itu di-launching di Perumahan Perhutani RW 07 Sambiroto, Sambikerep, Kota Surabaya. Launching dilaksanakan bersamaan dengan Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al Huda, Ahad (8/1).
Ketua RW 07 Sambiroto Ir H Isgianto MT dalam pengantar pengajian hasil kerjasama antara Takmir Masjid AL Huda dengan Seksi Kerohanian Islam RW 07 Sambiroto itu menyampaikan latar belakang GBWT di wilayahnya.
(Baca: Di Surabaya, Spirit Al Maidah 51 Bangkitkan Ekonomi Jamaah: Roti Maida Hari Ini Diluncurkan dan Din Syamsuddin Berharap Roti Maida Produk Muhammadiyah Surabaya Jangkau Seluruh Pelosok Negeri)
Dengan mengutip Prof Dr Din Syamsudin, Isgianto mengatakan, meskipun jumlah umat Islam dunia mencapia 1,5 milyar, atau 22 persen populasi dunai, tapi kontribusi ekonomi hanya 5 persen.
“Umat Islam Indonesia yang 80 persen pun, kontribusi ekonominya hanya sekitar 20 persen,” ungkapnya. Kelemahan ekonomi tersebut, kata Isgianto, membuat peran umat Islam di bidang lain juga terpuruk. Dia memberi contoh di bidang informasi di mana aspirasi umat tidak diangkat oleh media maintream. “Dalam bidang politik pun sama. Partai Islam terpuruk dan partai sekuler yang menang.”
(Baca: Terinspirasi Aksi 212, Enterpreneur Muda Muhammadiyah Malang Gagas ‘Properti 212’ dan Agar Boikot Sari Roti Tidak Sia-Sia, Ini Saran Konsultan Bisnis)
Padahal, tutur Isgianto, umat Islam tidak boleh menjadi umat yang miskin. Dia pun mengutip hadist riwayat Nasa’i dan Ahmad: Rasulullah SAW pernah berdoa, ‘Dan aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran dan kekufuran.’
Tapi ahlamdulillah, kata Isgianto, kesadaran umat akan kondisi ini mengerucut saat Aksi Bela Islam 212. “Ada keinginan besar akan kebangkitan ekonomi umat. Sehingga muncul ide membuat minimarket berlabel M212.”
(Baca juga: Bangun Pabrik Baru agar Q-Mas Semakin Men-Jawa Timur dan Ngaji Bisnis bersama Kang Yoto, Bupati Bojonegoro Tersukses)
Sayangnya, untuk mewujudkan mimpi M212 itu butuh energi besar. Dan itu domain pengusaha Muslim kelas atas. “Lalu bagaimana dengan kita yang berada di kelas menengah ke bawah? Apakah diam saja?” tanya Isgianto.
Dengan latar belakang itu, lanjut Isgianto, Takmir Masjid Al Huda dan SKI RW 07 Sambiroto melakukan strategi ‘Berpikir global bertindak lokal’. “Tindakan yang paling konkrit adalah melakukam gerakan belanja di warung tetangga—yang nota bene-nya milik sesama Muslim.”
Isgianto mengaku bahwa gerakan ini sebenarnya pernah dilakukan saat marak berdirinya minimarket, tetapi tidak berhasil. “Oleh karena itu tim khusus Masjid Al-Huda telah menganalisis sebab kegagalan gerakan ini waktu itu,” jelas Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sambikerep itu. Baca sambungan di halaman 2: Isgianto menjelaskan
Discussion about this post