PWMU.CO – Guru TK Aisyiyah Candi, Sidoarjo, mengikuti pelatihan pemulasaraan jenazah, Ahad-Senin (30-31/1/22).
Pelatihan pemulasaraan jenazah diadakan secara kolaboratif tiga majelis di Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Candi. Yakni Majelis Kesejateraan Sosial (MKS), Majelis Tabligh, dan Majelis Dikdasmen PCA Candi. Dihelat di TK Aisyiyah 1 Candi, kegiatan tersebut diikuti 30 guru TK Aisyiyah dari 7 sekolah di bawah pengelolaan PCA Candi.
Ketua Panitia Kegiatan Deby Kuswoyo mengatakan, pelatihan pemulasaraan jenazah diadakan sebanyak tiga sesi. Peserta pimpinam ranting Aisyiyah, dari 18 ranting di bagi menjadi 2 sesi, khusus guru-guru TK Aisyiyah dilaksanakan Senin (31/1/22).
“Kegiatan ini diikuti 30 guru TK Aisyiyah dari tujuh sekolah se-Cabang Aisyiyah Candi. Pelatihan pemulasaraan jenazah ini terselenggara atas kolaborasi tiga majelis, yakni Majelis Kesejateraan Sosial, Majelis Tablig dan Majelis Dikdasmen PCA Candi,” ujarnya.
Tujuan pelatihan ini, kata dia, adalah menyiapkan tenaga yang terampil dan siap setiap saat ketika dibutuhkan. “Yakni jika sewaktu-waktu terjadi musibah kematian,” ungkap Deby Kuswoyo.
Selain itu, sambungnya, adanya pelatihan pemulasaraan jenazah dapat menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil. “Harapannya, dengan adanya pelatihan dan pembentukan tim pemulasaraan jenazah ini, kita dapat menyiapkan SDM yang terampil. Sehingga Aisyiyah bisa berkiprah dalam dakwah sosial, bergerak cepat segera turun tangan saat saudara atau tetangga ada yang meninggal dunia,” paparnya.
Jadi Ujung Tombak Dakwah Sosial
Menurut Debby, sekolah TK sebagai Amal Usaha Aisyiyah harus mampu mencerminkan sebagai lembaga dakwah. Sehingga saat ada keluarga wali murid yang sedang mengalami musibah kematian, personalia TK Aisyiyah bisa segera bergerak membantu. “Guru di Aisyiyah sebagai ujung tombak dakwah sosial di masyarakat,” tuturnya.
Dia juga menjelaskan, untuk membekali dan semakin memantapkan skill, tim pemulasaraan jenazah diberi materi teori dan praktik. Mulai dari merawat orang sakit, maupun mentalkin, memandikan, dan mengafani serta tata cara shalat jenazah. “Tentunya dengan prosesi pemulasaran /perawatan jenazah yang sesuai dengan tuntunan Tarjih Muhammadiyah,” jelasnya. (*)
Penulis Yekti Pitoyo. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.