Beda Usia, Beda Cara Dakwah
Idha Rahayuningsih menjelaskan faktor usia objek dakwah perlu diperhatikan oleh dai. Pasalnya, manusia memiliki perkembangan yang berbeda di tahap usianya.
Misalnya, sambung dia, seseorang yang memasuki masa dewasa awal memiliki kecenderungan untuk mencari dan menemukan calon pasangan hidup, membina kehidupan rumah tangga, mengasuh anak, meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga, dan bergabung dalam suatu kelompok sosial.
“Adapun orang yang sudah masuk masa dewasa tengah cenderung memantapkan pengamalan ajaran agama, mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier dan memantapkan peran-perannya sebagai orang dewasa, dan mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga negara,” ujarnya.
Berbeda lagi dengan orang yang sudah masuk masa dewasa akhir. Mereka cenderung menyesuaikan diri dengan masa pensiun, menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup dan menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitarnya.
“Dengan memahami psikologi objek dakwah, tentu dai akan lebih mudah dalam memilih topik materi, gaya bahasa, maupun metode dakwah. Di setiap usia pasti ada tantangan-tantangan yang harus dihadapi,” ujarnya.
Mubalighat Ujung Tombak Persyarikatan
Dalam kesempatan yang dihadiri oleh 69 utusan Aisyiyah se-Kabupaten Gresik tersebut, Idha Rahayuningsih mengingatkan, mubalighat merupakan ujung tombak Persyarikatan. “Karena Muhammadiyah adalah Gerakan dakwah, maka ujung tombaknya adalah para muballighat yang memiliki keterampilan berdakwah,” ujarnya.
Wanita yang pernah menjadi Wakil Rektor Bidang Akademik UMG lima tahun silam tersebut berharap agar semua peserta pelatihan ini mengikuti kegiatan follow up yang diadakan secara online melalui Zoom.
“Mengapa online? Adalah untuk menfasilitasi peserta agar efisiensi waktu dan tenaga. Follow up akan diadakan satu pekan setelah pelatihan hari ini, yaitu 6 Februari 2022. Peserta akan dibagi menjadi tiga kelompok. Peserta boleh memilih metode dakwah,apakah secara tertulis yang bisa dikirim ke Suara Aisyiyah, PWMU.CO, dan lain-lain. Atau secara langsung atau melalui video atau YouTube. Kemudian bisa dibagi di ruang-ruang break out room sendiri-sendiri,” terangnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni