Beda Formatif dan Sumatif
Dia menjelaskan, asesmen memiliki dua fungsi penting yaitu fungsi formatif dan sumatif. Lalu apa perbedaan? Coach Dyah menjelaskan, formatif itu mendiagnosis kebutuhan belajar siswa, umpan balik, daya serap, dan memacu perubahan suasana kelas.
Kegiatannya dilakukan pada awal dan selama proyek. Adapun yang melakukannya pendidik dan siswa. Dan hasilnya berupa observasi, tanya jawab, presentasi, dan esai. Contohnya seperti penilaian.
Sedangkan sumatif itu mengetahui hasil belajatr hanya pada akhir. Jadi memberikan umpan balik pada akhir semester. Yang melakukan hanya pendidik, berupa presentasi, poster, seni kolase, dan esai. Contohnya seperti penilaian akhir semester (PAS).
Coach Dyah lalu memberikan tatangan pada peserta agar setiap kelompok membuat rubrik krieria kesuksesan dalam pembelajaran berdasarkan project based learning yang sudah disepakati bersama kelompoknya dari awal materi workshop ini.
Di dalam rubrik kesuksesan pembelajaran tadi ada beberapa aspek yang bisa disepakati setiap kelompoknya. Aspek ini merupakan tujuan yang akan dicapai dalam sebuah projek based learning, berdasarkan kompetensi dasarnya. Ada kriteria penilaian baik sekali, baik, cukup, dan perlu bimbingan di setiap kriteria. Semuanya mempunyai poin tersendiri.
Coach Dyah berpesan, “Ketika kita tidak punya kemampuan untuk menilainnya, kita bisa sharing ke masing masing ahlinya.”
Baca sambungan di halaman 3: Lima Tangga Umpan Balik