PWMU.CO – Ingin sukses berbisnis, ikuti tiga langkah yang dipaparkan oleh owner SY Production Syafira Fuadiba.
Kiat sukses berbisnis disampaikan pengusaha fashion itu pada acara Seminar Entrepreneur dan Leadership yang digelar oleh Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR-IPM) SPEAM Putra Kota Pasuruan, Selasa (1/2/2022).
Di depan santri SPEAM, Fira, sapaan akrabnya, menceritakan awal karirnya berbisnis. Dia memulai bisnis dari berjualan sosis goreng ke teman-temannya di sekolah.
“Saya dulu memulai berbisnis waktu kelas II SMA dengan berjualan sosis goreng. Saya manfaatkan teman-teman saya yang mager alias malas gerak pergi ke kantin dan kebosanan teman-teman saya dengan menu kantin,” ujarnya.
Menentukan Tujuan
Menurut anggota tim Saudagar Pelajar Jatim itu kiat pertama ketika seseorang ingin memulai berbisnis adalah menentukan tujuan.
“Ketika masa kuliah dulu, saya memiliki circle pergaulan yang hedon. Teman-teman saya sangat suka berbelanja. Sedangkan saya hanya diberi uang saku yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan itu saya ingin memulai bisnis dengan tujuan agar bisa seperti teman-teman,” ungkapnya.
Dari keinginan, lanjutnya, untuk menjadi seperti teman-temannya yang bisa beli sesuatu tanpa menggantungkan dari kiriman orang tuanya itu, dia mulai memberanikan diri untuk berbisnis.
“Tujuan inilah yang membuat saya untuk selalu termotivasi berbisnis dan tidak bermalas-malasan,” jelasnya.
Perhatikan Kebutuhan Pasar
Kiat kedua, sambungnya, adalah memperhatikan kebutuhan pasar. Seorang pebisnis harus memahami produk apa yang dibutuhkan oleh pasar dan bisa diwujudkan.
“Jangan sampai kalian berjualan jilbab di pondok putra. Karena sebagus apapun kualitas produkmu, dan semurah apapun produkmu, ketika itu tidak dibutuhkan maka percuma,” jelas Fira di depan santri SPEAM yang antusias mendengar penjelasannya.
Selain barang tersebut dibutuhkan oleh pasar, seorang pebisnis juga memastikan bahwa barang tersebut bisa dikonsumsi dan dibutuhkan sampai kapanpun.
“Oleh karena itu sebagai seorang pebisnis tidak boleh terlalu tergiur untuk berbisnis dengan barang yang sedang viral. Karena bisnis yang sedang viral tidak selamanya laku dan dibutuhkan,” pesannya.
“Sebagai contoh, dulu sempat ngetrend orang jualan es kepal milo yang sempat viral sekitar tahun 2018. Kala itu trotoar jalan hampir dipenuhi oleh pedagang yang menjual es kepal milo. Tetapi setelah satu bulan, es kepal milo tidak lagi laku dipasaran. Maka sekali lagi memperhatikan kebutuhan pasar sangat penting,” tambahnya.
Creative Marketing
Setelah mengetahui kebutuhan pasar, dia menyampaikan kiat terakhir sukses berbisnis yaitu creative marketing.
“Seorang wirausaha harus mampu menjual produknya. Hanya dengan marketing yang baik, seorang wirausaha bisa meminimalisir angka kerugian,” urainya.
Dalam melakukan marketing, ujarnya, seorang wirausaha harus pandai dalam meyakinkan calon konsumen bahwa produknya adalah yang terbaik. Atau memberi alasan kepada calon konsumen untuk apa mereka harus membeli produknya.
“Oleh sebab itu kreativitas wirausaha dalam memasarkan produknya sangat penting. Selain itu sebagai wirausahawan muslim, kejujuran dalam marketing adalah hal yang perlu diprioritaskan,” tegasnya.
Jangan sampai, menurutnya, kita membodohi atau menipu pembeli dengan mengatakan bahwa produk kita memiliki keunggulan tertentu. Padahal kenyataannya produk kita tidak memiliki keunggulan tersebut.
“Saya berharap santri SPEAM bisa menjadi entrepreneur dan pebisnis muslim, sesuai dengan nama pesantren ini, Sekolah Pesantren Entrepreneur Al-Maun Muhammadiyah,” tuturnya. (*)
Penulis Zafran Rayyan Ghifari. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.