PWMU.CO – Cicipi peyek buatan Aisyiyah Randegan Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo, begini komentar bule utusan Australian Embassy Jakarta.
“Enak sekali peyeknya,” kata bule jangkung bernama Simon Ernst dengan aksen Australianya ketika mencipipi peyek buatan ibu-ibu Aisyiyah Randegan Kabupaten Sidoarjo, Jumat (4/2/2022).
Counsellor Development Effectiveness and Sustainibility Australian Embassy Jakarta Simon Ernst mengunjungi penerima bantuan Program Gerakan Ketahanan Pangan Keluarga (Getapak) di Sidoarjo.
Program Getapak merupakan program Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bekerja sama dengan Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia atau Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia untuk membantu masyarakat korban pandemi Covid-19 yang dilaksanakan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM).
Konselor Kedutaan Besar Australia dalam satu rombongan didampingi oleh Tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) sengaja berkunjung ke Randegan Sidoarjo untuk mengetahui secara langsung manfaat program Getapak.
Bertempat di rumah salah satu penerima bantuan Siti Julaikha, rombongan mendapatkan penjelasan dari perwakilan beneficiaries tentang pengalaman dan manfaat dalam pelaksanaan program yang membantu 288 keluarga di Sidoarjo tersebut.
Modal, Pengetahuan dan Motivasi
Siti Fatimah (52) yang mendapatkan bantuan modal untuk usaha peyeknya menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas bantuan ini
“Alhamdulillah, manfaatnya banyak sekali. Saya dapat tambahan modal, pengetahuan dan motivasi,” jelas Siti Fatimah yang sekarang menjadi single parent.
Siti Fatimah menambahkan sejak ditinggal almarhum suami, usaha peyeknya dikelola sendiri. Mulai dari belanja bahan, memasak hingga memasarkan dengan cara menitipkan di warung-warung sekitar Tanggulangin.
“Sekarang sudah lebih berkembang. Minimal sehari bisa memasarkan 10 kg. Pada bulan-bulan tertentu seperti ramadhan bisa mencapai 30 kg,” papar ibu tiga anak ini.
“Alhamdulillah usaha peyek yang saya geluti bisa mengantarkan anak-anak hingga ke Perguruan Tinggi. Sekali lagi terima kasih atas bantuannya,” imbuh perempuan yang juga aktif di pengajian Aisyiyah secara langsung kepada perwakilan DFAT yang hadir.
Simon Ernst Coba Minum Jamu
Perwakilan penerima bantuan yang berkesempatan memberikan testimoni lainnya yaitu Siti Julaikha (54) yang berjualan minuman jamu seperti Sinom, Beras Kencur, Suruh dan Kunir Asem.
“Waktunya pas. Ketika ada bantuan Getapak, kebetulan suami sedang sakit. Kondisi tersebut otomatis menyebabkan pendapatan keluarga berkurang. Tetapi dengan bantuan modal dari Getapak, usaha jamu saya bisa bertahan dan berkembang,”
ungkap Julaikha.
“Selain volume produksinya bertambah, kemasannya juga lebih baik. Alhamdulillah sekarang ada mereknya. Dan setiap sore saya berkeliling memasarkan minuman jamu ini,” jelas perempuan asli Randegan ini penuh semangat. Senyum perempuan berjilbab ini semakin lebar, ketika Simon Ernst berkenan mencoba minuman produksinya.
Jual Tas via Digital Marketing
Rasa syukur dan terima kasih juga disampaikan Zainul Akhiyat (46). Selama pandemi praktis menganggur. Usaha produksi tas yang digelutinya berhenti karena tidak ada pesanan.
“Beruntung dalam waktu yang hampir bersamaan, ketika mulai ada pesanan, pas ada bantuan dari Getapak. Sekarang usaha saya sudah normal. Bahkan pemasarannya sudah berkembang melalui digital marketing atau online.
Kebahagiaan Zainul semakin bertambah, ketika Wahyu Heniwati dari MDMC tertarik untuk membeli salah satu tas kulit produksinya.
Apresiasi Implementasi Getapak
Menurut fasilitator Getapak Sidoarjo Zakiyah, tidak hanya menyampaikan testimoni atas manfaat Getapak dan pengalaman usaha selama ini, beneficiaries juga memamerkan usaha atau produksinya.
“Ada 8 produk yang ditunjukkan kepada rombongan. Selain peyek, jamu dan tas, ada juga krupuk ikan, tempe, terasi, telur asin dan telur ayam hasil budidaya sendiri. Ini belum semua bisa ditunjukkan karena keterbatasan waktu dan tempat,” terangnya.
Simon Ernst dan rombongan mengapresiasi implementasi program Getapak di Sidoarjo. Karena selain sudah dilaksanakan dengan baik juga benar-benar memberi manfaat bagi penerima bantuan. Apresiasi tersebut tidak hanya disampaikan secara verbal, tapi juga ditunjukkan dengan mencoba beberapa produk matang yang dipamerkan seperti jamu, peyek, krupuk ikan, telur asin dan telur ayam.
Aisyiyah Siap Bantu dan Bina UMKM
Selain mengapresiasi, Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah Rahmawati Hussein juga mengucapkan terima kasih kepada penerima bantuan, fasilitator dan Pimpinan Aisyiyah yang telah mensuport program Getapak.
Fasilitator Getapak Saifullah menambahkan kegiatan urban farming, UMKM dan cantelan (membagi sayuran dan lauk pauk secara gratis) yang diinisiasi melalui Program Getapak masih terus berkelanjutan.
“Alhamdulillah walaupun bantuannya hanya sekali, tetapi kegiatannya masih berlangsung hingga saat ini. Menunjukkan semangat berkemajuan,” tegas pria yang juga Wakil Ketua MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim ini.
Sementara itu Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah PDA Sidoarjo Zubaidah Syafi’i menyatakan ke depan bagi UMKM yang membutuhkan pinjaman modal dan pengembangan pemasaran bisa berkolaborasi dengan Koperasi As Sakinah.
“UMKM bisa segera berkolaborasi dengan Koperasi As Sakinah yang dikelola oleh PDA Sidoarjo. Insyaallah kami bantu dan kami bina,” pesannya. (*)
Penulis Abd Adjis. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.