Pesan Jangan Takut Mati dan Hidup dengan Ikhtiar, laporan Ayu Triria Puspita Devi, kontributor PWMU.CO Gresik; Guru SD Muhammadiyah Manyar.
PWMU.CO – Pesan jangan takut mati disampaikan Ustadz Abdul Hamid Muhanan Lc dalam Kajian Triwulan yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) bersama Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Manyar, di Masjid al-Aqsho Manyar, Gresik, Ahad (30/1/2022).
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan itu menyampaikan dalam keadaan pandemi banyak orang khawatir atau takut akan mati. Namun, sebagai orang yang beriman kepada Allah, seharusnya kita tidak boleh takut akan kematian. Meskipun jujur terkadang masih ada rasa takut mati dari dalam diri kita tapi kita harus yakin bahwa hidup dan mati sudah ketentuan dari Allah.
“Jujur kalau ada pertanyaan berani mati atau tidak, saya kira jawabannya kalau bisa ditambah lagi kontrak hidup di dunia. Sebab di dalam Islam, kita bukan pengikut Jabariyah, yang hanya pasrah. Nek wes wayahe mati yo mati. Nek wayah urip yo sek urip. Orang semacam ini tidak paham sama sekali cara berikhtiar atau berusaha. kita Muhammadiyah adalah ikut paham ahlussunnah waljamaah,” tuturnya.
Sebagai pengikut paham ahlussunnah waljamaah, Ustadz Hamid menegaskan, hidup di dunia ini harus ikhtiar. Muhammadiyah di masa pandemi pun dalam rangka usaha, masih tetap berdoa dan berusaha dengan selalu menjaga kesehatan dan menjalankan amal usaha Muhammadiyah.
Ia merujuk ayat al-Quran tentang usaha dalam penggalan surat ar-Ra’d ayat 11 yang berbunyi:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِ
Artinya, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”.
Dia menegaskan, meski kita sudah berusaha semaksimal mungkin tapi kematian itu juga tergantung Allah. Innalillahi wa innailaihi rajiun. Bagi seorang mukmin kematian itu adalah pertemuan dengan Allah SWT.
Baca sambungan di halaman 2: Menyegerakan Pemakaman