Menyegerakan Pemakaman
Dalam hadits shahih riwayat Bukhari disebutkan bahwa jenazah orang shaleh yang digotong dalam keranda berkata ‘qaddimuni’, artinya segerakan saya. Bahwa ia ingin disegerakan untuk diantar menuju Allah.
“Adapun standar shalih, atau baik buruk seseorang adalah menurut penilaian Allah,” ujarnya. Dalam surat al-Waqiah ayat 3 khafidhaturrafi’ah, ada orang yang dipuji-puji, ada pula orang yang di dunia dihina atau diolok-olok tetapi dia justru ‘rafian’, derajatnya diangkat oleh Allah di surga,” terang Ustadz Hamid.
Ia menambahkan sudah menjadi kebiasaan para Muslim yang mengurus jenazah, apabila jenazah hendak dibawa ke kuburan, ada perwakilan yang bertanya apakah almurhum selama hidup adalah orang baik apa buruk.
Maka kemudian semua yang hadir menjawab bahwa jenazah yang hendak dikubur adalah orang baik. Hal tersebut adalah etika ketika mengatakan baik dan sebagai bentuk doa untuk jenazah. Dengan demikian orang Mukmin tidak boleh takut mati. Namun, seseorang tidak boleh sengaja tidak mau mengikuti vaksin dan pengobatan lainnya kala pandemi agar tetap sehat.
Selain menyampaikan pesan jangan takut mati, Ustadz Hamid juga membahas tentang muhasabah diri dan tantangan dakwah Islam.
Peserta Pengajian
Acara dihadiri oleh pimpinan dan anggota PCM dan PCA Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, pimpinan dan anggota Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRM) se-Kecamatan Manyar, karyawan amal usaha Muhammadiyah (AUM) Manyar.
Termasuk guru dan karyawan SD Muhammadiyah Manyar (SDMM). Bahkan salah satu guru SDMM Achmad Nazarudin menjadi anggota panitia yang membidangi teknologi informasi.
Bukan hanya itu, Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik bersama dengan Klinik Aisyiyah GKB menghadirkan tenaga medisnya untuk memberikan pemeriksaan gratis di lantai bawah yang bisa dimanfaatkan selepas acara pengajian. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni