Ini Beda Program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak, Laporan Mufrikha, Kontributor PWMU.CO; Kepala SMAM 3 Bungah Gresik
PWMU.CO – Beda Program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak terungkap dalam Coaching Clinic Pendidikan Guru Penggerak. Ikatan Guru Indonesia (IGI) Jawa Timur menggelarnya di Hotel Horison GKB.
Ini bagian serangkaian pelatihan in-on-in—-untuk calon guru penggerak—-selama 6–12 Februari 2022. Sebanyak 30 peserta hadir dalam pertemuan pertama, Ahad siang (6/2/22), yang berlangsung hybrid. Karena salah satu narasumber, Dr Djoni Setiawan MPd, berada di luar Gresik.
Pertemuan selanjutnya (7-11/2/22) berlangsung daring. Sedangkan pertemuan terakhir (12/2/2022) berlangsung luring untuk cek akhir kesiapan pengumpulan berkas seleksi.
Tepat pukul 14.00 WIB Wakil Kepala II IGI Gresik Didin Rosyadi SKom membuka acara dengan ucapan basmalah. Kemudian, Ketua IGI Wilayah Jawa Timur Sukari SPd MPd menjelaskan, program guru penggerak (PGP) menjawab kebutuhan guru terkait usaha baik untuk pendidikan Indonesia.
Sukari menekankan, guru penggerak syaratnya paham trik menulis esai. Melalui pelatihan ini, harapannya peserta juga mengetahui cara mengisi poin-poin saat mendaftar. “Selama ini, setelah mengisi, banyak yang hilang dan kembali lagi. Bahkan ada yang sampai empat kali, masyaallah,” katanya.
Dia pun menyatakan, IGI siap memfasilitasi dengan memberi rekomendasi sebagai guru penggerak.
PGP Vs PSP
Fasilitator PGP Angkatan I Djoni Setiawan mengajak peserta memahami fislosofi guru penggerak. Kemudian, dia mengungkap apa, mengapa, dan bagaimana menjadi guru penggerak.
Ada dua pertanyaan yang menjadi pokok pembahasan PGP dan program sekolah penggerak (PSP). Yaitu, apakah PGP berbeda dengan PSP dan apakah pada sekolah penggerak otomatis gurunya menjadi guru penggerak.
Djoni menerangkan, pada PGP, guru ikut seleksi dan program berjalan selama sembilan bulan. Guru penggerak merupakan program merdeka belajar episode kelima.
Sedangkan untuk sekolah penggerak, kepala sekolah yang mendaftar dan ada dalam komite pembelajaran. “Guru dan pengawas pembina masuk ke komite pembelajaran ini, dan guru tidak otomatis masuk guru penggerak,” imbuh Djomi yang kini jadi Pelatih Ahli PSP.
Baca sambungan di halaman 2: Program Guru Penggerak