MUI dan Bank Muamalat
MUI adalah wadah musyawarah para ulama, zu’ama, dan cendekiawan muslim untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. MUI berdiri pada 7 Rajab 1395 Hijriah, bertepatan dengan 26 Juli 1975.
Di MUI Hasan Basri terpilih sebagai Ketua Umum untuk tiga periode berturut-turut. Dia memegang amanah itu pada periode 1985-1990, 1990-1995, dan 1995-2000.
Di antara jasa Hasan Basri di MUI adalah langkahnya yang serius dalam usaha mendirikan Bank Muamalat Indonesia (BMI). Bank yang dimaksud lalu benar-bebar berdiri pada 1 November 1991.
Adapun ide dan usaha pendiriannya bisa dibilang dimulai sejak 1988, saat semarak pendirian bank baru. Lalu, Hasan Basri menggelar seminar “Bank Tanpa Bunga” pada Agustus 1991 dengan mengundang ulama, pakar, dan pejabat terkait.
Skala Dakwah
Banyak pertemuan penting dihadiri Hasan Basri, termasuk yang berskala internasional. Misal, pada 17 Februari 1987 dia diundang di pertemuan internasional di Roma Italia. Pertemuan itu diselenggarakan Forum Dewan Kerjasama Negarawan dan Agamawan yang berpusat di New York – Amerika Serikat.
Peserta yang dipilih adalah representasi umat sebuah agama yang “kapasitasnya” mendunia. Hasan Basri dari Indonesia dinilai memenuhi kriteria itu.
Di acara itu, dalam pidatonya Hasan Basri mengutip sebuah hadits, bahwa: Ada dua golongan manusia, kalau dua golongan itu baik maka baiklah umat manusia. Kalau dua golongan itu buruk maka buruklah umat manusia. Dua golongan itu ialah ulama dan umara (https://republika.co.id 6 Februari 2009).
Capaian dan Penghargaan
Hasan Basri pernah menjabat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat RI (MPR-RI). Juga, sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung RI (DPA-RI). Pun, pernah menjadi Ketua Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar.
Atas berbagai jasanya, banyak penghargaan yang diterima Hasan Basri. Ulama kharismatik itu menerima: Bintang Jasa Utama Bidang Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Islam dari Pemerintah Mesir, 1992; Bintang Mahaputera Utama dari Pemerintah Indonesia, 1994; dan Satya Lencana Pembangunan Bidang Agama, 1994.
KH Hasan Basri wafat pada 8 November 1998, dalam usia 78 tahun. Tentu, dengan capaian dakwah yang cemerlang itu, siapapun patut meneladaninya. Bahwa, sebagai aktivis dia berprestasi tinggi dan sebagai ulama dia benar-benar teruji. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni