Daftar Tunggu CJH Indonesia Mencapai 5,1 Jutau, laporan Sayyidah Nuriyah, Kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Prof Dr Hilman Latief MA mengatakan itu pada Pengajian Virtual Orbit via Zoom, Kamis (10/2/22) malam.
Pembina Orbit Prof M Din Syamsuddin MA PhD memperkenalkan dia sebagai cendekiawan muda Muhammadiyah yang telah diwakafkan kepada negara untuk menjadi Dirjen Penyelenggara Umrah dan Haji.
Awalnya Prof Hilman mengungkap, Indonesia salah satu negara dengan jumlah kontingen haji terbanyak. Sebab, minat masyarakat Indonesia untuk berhaji sangat tinggi.
“Setidaknya, ada 5,1 juta orang calon jamaah haji berada di daftar tunggu,” terang mantan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu.
Kerinduan Muslimin Indonesia akibat dua tahun tidak mendapat kuota berhaji, kini peminat umrah semakin banyak. “Tiga minggu saja kita buka, sudah delapan ribuan jamaah meskipun dalam situasi pandemi,” tambahnya.
Kesempurnaan Berislam
Banyaknya peminat haji menurutnya tak lepas dari upaya pelaksanaan rukun Islam sebagai wujud komitmen meraih kesempurnaan berislam. Menyadari kesempurnaan hanya milik Allah, lanjutnya, kaum Muslimin berusaha menunaikan apa yang Muhammad ajarkan yaitu dengan berhaji.
Dia mengutip al-Maidah ayat 3 yang diturunkan saat Muhammad SAW berada di Arafah.
اَ لۡيَوۡمَ اَكۡمَلۡتُ لَـكُمۡ دِيۡنَكُمۡ وَاَ تۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِىۡ وَرَضِيۡتُ لَـكُمُ الۡاِسۡلَامَ دِيۡنًا
Artinya, “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.”
Para ulama, kata Prof Hilman, memandang ayat ini sebagai ayat pamungkas. Yaitu tentang Islam sebagai agama yang sempurna dalam mengatur kehidupan umat manusia.
Pilar Penyangga Islam
Kemudian, dia menukil hadits yang diriwayatkan Umar bin Khattab ra: “Islam dibangun di atas lima fondasi. Ada lima pilar yang menjadi tonggak penyangga Islam.”
Pertama, syahadat, kesaksian seseorang tentang kebenaran keimanan kepada Allah SWT dan kepada Muhammad saw sebagai nabinya. Kedua, menegakkan shalat. Ketiga, menunaikan zakat. Keempat, berhaji. Kelima, puasa di bulan Ramadhan.
Dia menilai hadits di atas menarik karena menempatkan haji lebih awal daripada puasa. Meski pada umumnya, selama ini haji menjadi pilar terakhir karena merujuk hadits riwayat anaknya Umar yaitu Ibn Umar.
Dalam hadits ini diterangkan ketika Rasulullah SAW menerima tamu seorang pria tampan yang menanyakan tentang Islam. Kemudian Rasulullah menyampaikan lima rukun Islam. Salah satunya adalah haji bagi orang-orang yang mampu melaksanakan.
Baca sambungan di halamann 2: Ibadah Badaniah dan Maaliah