Jalan Berliku PDA Surabaya Gelar Rakor di Tengah Ancaman Omicron, laporan Tri Eko Sulistiowati, kontributor PWMU.CO Surabaya.
PWMU.CO – Ikhtiar maksimal di tengah pandemi Covid-19 2 di kota pahlawan berupa swab antigen akhirnya dilaksanakan oleh
Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Surabaya menyelenggarakan rapat koordinasi bersama Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-Kota Surabaya, di New Star Hotel Trawas, Mojokerto (12-13/2/2022).
Sekretaris PDA Kota Surabaya Shohifah menjelaskan, agenda yang digagas dalam rapat kerja PDA Kota Surabaya di Perguruan Muhammadiyah Gadung Ahad (30/1/2022) ini sempat mengalami masalah karena perkembangan virus Corona varian Omicron yang makin meningkat.
“Pimpinan merapatkan diri beberapa kali sebelum mengambil keputusan,” ujarnya.
Lalu mencuat beberapa opsi. Di antarnya pengurangan peserta. Semula per PCA boleh mengirim dua orang akhirnya dipangkas menjadi satu. Begitu pula dengan majelis-majelis yang ada di badan pembantu pimpinan, hanya dibatasi dua orang.
“Keputusan pemangkasan peserta ternyata bukan keputusan akhir seiring dengan pantauan perkembangan Omicron yang makin meningkat hingga sempat muncul usulan: diadakan di Surabaya atau virtual,” terangnya.
Sebab, sambungnya, pihak hotel meminta biaya 75 persen dibayar lunas dari biaya booking keseluruhan walaupun acara tidak jadi dilaksanakan.
Opsi Swab Antigen
Opsi berikutnya yang diusulkan adalah swab antigen. Akan tetapi usulan ini pun tidak serta merta disetujui dikarenakan kendala keuangan yang tidak memungkinkan dibebankan kepada peserta sebesar Rp 75 ribu per orang.
“Kalau bisa acara rakor tidak banyak membebani cabang,” pesan Ketua PDA Surabaya Hj Alifah Hikmawati.
Perjuangan belum berakhir. Koordinasi terus dilakukan oleh panitia pelaksana beserta pimpinan hingga kemudian disetujui mengadakan swab antigen secara kolektif. Dan Ketua Majelis Ekonomi PDA Surabaya Joena Hendrawati diberi tugas untuk mengupayakan alat yang akan digunakan.
Setelah alat swab berhasil didapatkan ternyata masih ada masalah baru: Siapa tenaga medis yang akan melakukan swab mengingat kondisi kesehatan Ketua Majelis Kesehatan PDA Surabaya Masriah tidak memungkinkan mengerjakan sendiri.
Maka koordinasi pun dilaksanakan kembali dengan menghubungi tenaga medis rumah sakit dan juga kesediaan sumber daya manusia di Aisyiyah. Akan tetapi hingga menjelang hari pelaksanaan solusi belum juga didapatkan sehingga semua panitia diminta sumbang saran terbaiknya.
“Ternyata Allah SWT mendengar doa dan ikhtiar kita. Ada keponakan salah satu pimpinan yang bekerja di Unair sedang libur dan siap membantu kegiatan swab antigen peserta rakor,” ungkap Alifah Hikmawati.
Baca sambungan di halaman 2: Batal Dijemput Suami