Batal Dijemput Suami
Rakor yang sejogjanya dibuka pukul 15.00 WIB akhirnya diundur satu jam karena keterlambatan peserta yang berangkat dari Gedung Dakwah Muhammadiyah Surabaya menuju lokasi hotel.
“Keterlambatan ini bukan disengaja melainkan karena peserta harus antri swab antigen dengan tenaga medis satu orang sehingga semuanya harus bersabar untuk menunggu giliran,” jelas Alifah Hikmawati
Sisi positifnya, sambungnya, mereka yang sudah selesai swab sambil menunggu hasil para peserta bisa melaksanakan sholat berjamaah sebelum berangkat.
Pengumuman hasil swab tidak perlu menunggu waktu berjam-jam karena tidak sampai enam puluh menit hasil bisa dilihat dari alatnya. Strip satu artinya negatif, strip dua artinya positif.
Dari hasil tes anitgen tersebut, ada beberapa peserta—yang enggan disebutkan namanya—terdeteksi positif. Mereka lalu diarahkan untuk berjemur di bawah sinar matahari selama dua jam terlebih dahulu untuk kemudian dilakukan swab ulang.
Namun untuk mengantisipasi hal terburuk maka peserta tersebut diminta menghubungi suaminya agar dijemput. Ketika suaminya sudah datang, ternyata sudah ada hasil swab kedua yang menyatakan negatif. Dan peserta tersebut diizinkan untuk melanjutkan perjalanan ke Trawas. Dan suaminya kembali pulang dengan perasaan lega.
“Saya minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Namun percayalah bahwa ini untuk kebaikan bersama sebagai bagian ikhtiar maksimal sebelum melaksanakan rakor. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan, kesehatan, kemudahan dan keberkahan Aamiin,” hara Alifah Hikmawati. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni