Strategi MC
Pembahasan materi kedua yang disampaikan adalah Strategi MC.
Tiga besar program acara yang dibawakan oleh MC, yakni program acara yang bersifat formal atau resmi. Misalnya upacara bendera, akad nikah, dan wisuda. “Semakin resmi acara semakin minim sapaan., MC tidak boleh berimprovisasi atau mengarang-ngarang, lempeng saja,” terangnya.
Selanjutnya, program acara semi formal. Contohnya resepsi pernikahan, jamuan makan siang untuk tamu negara, dan pameran. Ketiga program acara nonformal, misalnya pentas panggung musik, lomba olah raga, dan pentas seni budaya.
“MC acara tidak resmi dituntut kreativitas untuk menghidupkan acara”, ujar Budi yang tinggal di Jalan Pasir 11/2 PPI Manyar Gresik.
Dia melanjutkan, ada tiga tugas pokok MC, opening (pembukaan), menjaga kelancaran kesinambungan acara demi acara, dan menutup acara.
Persiapan tugas MC, terangnya, adalah datang satu jam sebelum acara mulai dan segera bertemu pihak penyelenggaran agar memberi rasa aman dan tenang. Check voice atau mic test dilakukan setelahnya. “Jangan menepuk-nepuk mic saat mencoba. ‘Cek, satu, dua, tiga’, itu yang dilakukan,” sarannya.
Setelah itu, sambungnya, menyiapkan kartu MC untuk pedoman acara yang akan dipandu. Disarankan jangan membawa terlalu banyak barang. “Untuk busana dan tat rias jangan terlalu rumit tetapi tetap rapi dan serasi,” ujarnya.
Sebaiknya seorang MC tetap tunduk terhadap stage manager. Jika ada perubahan susunan acara harus dikonsultasikan dahulu. “Seorang MC harus bersikap tenang, bila ada masalah jagalah kestabilan psikologis dengan cara berdoa dan beristighfar,” nasihatnya.
Seusai bertugas, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendukung acara dan memohon maaf apabila terjadi hal yang tidak berkenan. “Jangan lupa untuk berpamitan dengan segenap anggota penyelenggara dan pendukung teknis,” ingatnya.
Di akhir acara ayah tiga anak ini memberi pesan, “Kemampuan berbicara sangat penting untuk kehidupan kita. Siapa saja bisa menguasai public speaking. Seringlah berlatih, karena sabar dan belajar itu batasnya kematian,” ungkapnya. (*)
MC Itu Jangan Mager, Baper, dan Over; Editor Mohammad Nurfatoni