Panduan Lengkap Cara Menyusun Dakwah, laporan Sayyidah Nuriyah, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Noor Amirudin SPdI MPdI mengajarkan cara menyusun materi dakwah dalam Follow Up Pelatihan Muballighat Muda yang digelar Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Gresik via Zoom, Ahad (13/2/222).
Amir mulanya menerangkan cara memilih topik dan durasi dakwah. Dia menyarankan untuk memilih topik yang aktual dan rutin dialami sehari-hari apabila pada saat sedang tidak ada momen khusus. Misal, hubungan takdir dan ikhtiar, fikih jual beli, dan tips istikamah.
Selain itu, bisa memilih topik tematik yang bersifat insidental. Dia mencontohkan, “Jika mengisi dakwah awal Muharram, sebaiknya memilih materi dakwah tematik yang berhubungan dengan momen tahun baru Hijriah seperti spirit hijrah dan peristiwa historis bulan Muharram,” terangnya.
Menurut dia, penting juga menentukan lama waktu berpidato saat tahap persiapan ini. “Banyak naskah harus sebanding dengan lama pidatonya agar pada saat menyampaikan pidato tidak molor atau malah terlalu cepat,” jelas Amir.
Dalam satu menit, dia memperhitungkan biasanya hanya untuk materi sepanjang 150 kata.
Himpun Referensi
Dia lantas memaparkan beberapa referensi sebagai rujukan berdakwah. Pertama, al-Quran sebagai sumber utama ajaran Islam. “Pendakwah perlu mengutip ayat al-Qur’an yang berhubungan dengan topik dakwah, baik secara manthuq (tersurat) maupun secara mafhum (tersirat),” tuturnya.
Kedua, hadits yang lebih praktis dan detail menjelaskan topik dakwah. “Muslim kontemporer cenderung kritis terhadap status hadits, pendakwah perlu mengetahui status hadits, minimal perawi atau mukharrij hadits, kitab hadits yang dirujuk, plus validitasnya shahih, hasan, atau dha’if,” terang Amir.
Ketiga, kitab-kitab klasik yang terpercaya, yaitu karya para ulama yang hidup pada kurun waktu lebih dekat dengan era kenabian. Sehingga, pendakwah dapat pemahaman yang lebih orisinil. Misal, Tafsir al-Jalalain karya Jalaluddin al-Mahalli dan al-Suyuthi.
Keempat, ada pilihan kitab-kitab modern karya para ulama yang hidup pada masa kolonialisme Barat hingga zaman now yang terpercaya. Tujuannya, meraih pemahaman yang lebih aktual. Contohnya, Tafsir al-Munir karya Wahbah al-Zuhaili.
Selain itu, bisa juga merujuk pada literatur sekunder yang terpercaya berupa jurnal ilmiah, karya tulis ilmiah (disertasi, tesis, skripsi), ensiklopedia, kamus, buku referensi, laporan, berita, opini, makalah, blog, media sosial, dan sebagainya.
Baca sambungan di halaman 2: Susunan Materi Dakwah