PWMU.CO – Khatib bahas keutamaan orang yang bertakwa kepada Allah di SPBU Syirkah Surya Amanah saat shalat Jumat (11/2/2022).
Khatib shalat Jumat di Masjid Nurul Iman SPBU Syirkah Surya Amanah di Bunut Tuban adalah Ustadz Hilman Sueb. Shalat Jumat kali ini merupakan yang keenam di masjid ini. Jamaahnya terdiri dari karyawan SPBU, karyawan Awam Swalayan Group, karyawan BTM Mulya Babat, warga terdekat dan para musafir.
Hilman Sueb berpesan agar jangan ragu dengan isi al-Quran, karena al-Quran itu kalamullah. Kita harus yakin memiliki peluang melakukan ketaatan kepada Allah swt.
Beragama dengan Gembira
Mengawali khutbahnya, Hilman Sueb membacakan surat al-Baqarah ayat 1 – 2. Kemudian dia menjelaskan ayat pertama, jika ada huruf potongan di awal surat, ini menunjukkan orang yang membacanya harus memperhatikan ayat berikutnya. Yaitu yang memuat tentang kebenaran al-Quran, yang tidak perlu diragukan lagi.
“Siapa saja yang ingin mendapatkan peluang menjadi kelompok orang yang bertakwa, maka orang tersebut harus menggunakan al-Quran sebagai pedoman hidup. Orang yang bertakwa itu selalu patuh kepada Allah swt,” ujarnya.
“Orang yang bertakwa mampu beragama dengan gembira, keluhan yang ada akan hilang dari dirinya. Orang bertakwa akan selalu tersenyum melihat suatu kejadian yang menimpanya. Ini karena dia yakin semua akan berlalu karena Allah,” tambahnya.
Urusan Dimudahkan
Keutamaan orang bertakwa, lanjutnya, antara lain pertama akan dimudahkan urusannya oleh Allah swt. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam Surat ath-Thalak ayat 2 yang artinya barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya akan dimudahkan semua urusannya.
“Hidup itu tidak terlepas dari permasalahan. Sebanyak apapun permasalahan, pasti akan diberi jalan keluar oleh Allah SWT,” jelas pembina Pesantren Muhammadiyah ini.
Rezeki Tak Terduga
Kedua, sambungnya, orang yang bertakwa akan mendapatkan rezeki yang tidak disangka-sangka datangnya dari mana. Perhatikan ujung ayat 3 dari surat ath-Thalak yang artinya Dan Dia akan memberikan rezeki yang tidak disangka-sangka datangnya.
“Rizki yang dimaksud bukan semata-mata uang. Kesehatan, pikiran jernih, keuntungan usaha, banyak kawan dan pikiran positif juga merupakan rezeki dari Allah,” papar Ustadz Hilman mengakhiri intisari khutbahnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.