PWMU.CO – Training of Jurnalism Umla kupas tiga produk jurnalistik. Kegiatan ini digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bidang Jurnalistik Umla.
Pendidikan jurnalistik yang diikuti 20 mahasiswa ini digelar di gedung lantai II Kampus Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Jumat (11/2/2022).
Acara Training of Jurnalism menghadirkan pembicara staf pengajar STAI Muhammadiyah Paciran dan Kepala SMPM Jipat Pondok Pesantren Karangasem Paciran Ali Efendi MPd.
Tindak Lanjut Tulis Berita dan Opini
Ketua Panitia Training of Jurnalism Devita Salsabila menyampaikan UKM Jurnalistik di Umla tergolong baru. Jadi kegiatan ini sangat penting bagi pengurus dan anggota. Tujuan kegiatan untuk menambah keilmuan tentang jurnalistik sebagai bekal sekaligus menambah wawasan.
“Pascakegiatan akan ditindaklanjuti dengan praktik menyusun berita dan menulis artikel opini. Insyaallah Bapak Ali Efendi siap untuk membimbing secara online. Agar kegiatan yang diadakan ini terlihat hasilnya secara konkret,” ujarnya.
Pemateri utama Ali Efendi menyampaikan karena kegiatan ini merupakan yang baru kali pertama diselenggarakan, maka materi awal membahas tentang dasar-dasar jurnalistik.
“Dasar-dasar jurnalistik meliputi pengertian jurnalistik, kode etik jurnalistik, bahasa jurnalistik, dan produk jurnalistik. Agar kegiatan ini menghasilkan karya jurnalistik, maka diarahkan untuk praktik langsung produk jurnalistik yang terdiri dari tiga produk,” ungkapnya.
Berita, Opini, dan Feature
Produk jurnalistik pertama adalah berita (news). Ketika Snda memindai sebuah surat kabar, maka yang dilihat kebanyakan adalah informasi, kabar, atau cerita (stories) atau berita fokus pada peristiwa-peristiwa yang penting.
“Untuk menulis berita, Anda harus imparsial, akurat, punya penilain tentang berita yang baik, jangan memasukkan dalam opini. Gunakan rumus baku berita, yaitu 5W+1H dalam meliput dan memberitakan sebuah peristiwa dan kejadian,” jelasnya.
Kedua, lanjutnya, produk berupa opini (views). Dalam jurnalistik ada sebutan editorial, yaitu tulisan berisi opini, kolumnis, atau redaksi.
“Menulis opini setidaknya harus melakukan riset, agar mampu mengemukakan argumentasi dalam tulisan untuk mendukung opini yang dijelaskan,” terangnya.
Ketiga, sambungnya, karya jurnalistik berupa feature (paduan news dengan views). Feature merupakan tulisan khas dengan menggunakan pendekatan kreatif dalam gaya penulisan.
“Feature dimaksudkan sebagai tulisan yang memberikan hiburan atau mengangkat sisi human interest sebuah peristiwa. Biasanya kisah dalam feature fokus pada orang-orang dan apa yang mereka suka, di mana mereka tinggal, apa yang mereka makan dan apa hiburan mereka,” paparnya.
Menurutnya untuk tahap pemula, sebaiknya belajar mempraktikan teori yang telah didapat dalam pelatihan jurnalistik. Yaitu memproduksi jurnalistik yang pertama berupa membuat berita.
“Sumber dan datanya dapat diperoleh dari peristiwa yang ada di sekitar kita. Hasil tulisan bisa dikirim ke PWMU.CO. Kalau sudah terbiasa menulis berita, maka meningkat membuat karya tulis opini. Selamat mencoba dan semoga sukses,” terangnya. (*)
Penulis Akbar Al-Mubaysir. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.