PWMU.CO – RS Muhammadiyah Gombong sukses mengimplementasikan program Mentari TB Recovery Plan. Terbukti, dua pasien tuberculosis (TB) dan TB resisten obat (RO) dinyatakan sembuh. Hal ini disampaikan Darsino SKep Ners, Hospital Manager Mentari TB Recovery Plan pada Jumat (11/2).
Keberhasilan tersebut terwujud terutama berkat komitmen RS PKU Muhammadiyah Gombong dalam menemukan kasus baru TB serta pemanfaatan sarana dan prasarana, serta mentoring dari MPKU PP Muhammadiyah bekerjasama dengan United States Agency for International Development (USAID) sejak September berjalan.
“Program ini dimulai dengan penyusunan regulasi pelayanan TBC di RS, lalu peningkatan kapasitas tim,” ujar Darsino dalam pernyataanya.
Menurut Darsino, salah satu elemen penting untuk kesuksesan program Mentari TB Recovery di RS PKU Muhammadiyah adalah persamaan persepsi dan kapasitas civitas RS. Sehingga, untuk mewujudkannya, rumah sakit pun mengimplementasikan konsep psikologi perubahan di lingkungan internal.
“Pertama, sadar. Sadar bahwa kebutuhan temuan kasus baru itu penting untuk entri poin memecah mata rantai penularan TB. Setelah sadar, kemudian kita putuskan untuk samakan frekuensi dan persepsi dengan seluruh stakeholder RS agar program Mentari TB Recovery Plan ini didukung RS secara totalitas,” jelas Darsino.
Setelah menyamakan persepsi, program dilaksanakan sedikit demi sedikit. Darsino juga menekankan pentingnya konsistensi melakukan perbaikan atau inovasi yang diperlukan agar temuan kasus TB paru meningkat dua kali lipat dari 2020 dan target eliminasi TB 2024 tercapai.
“Terakhir adalah yakin. Kami memiliki keyakinan bahwa apa yang kita lakukan dengan tujuan baik, maka insyallah akan tercapai dengan baik,” imbuhnya.
Atas capaian baik dalam menemukan dan mengobati kasus TB, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kebumen menunjuk RS PKU Muhammadiyah Gombong sebagai rujukan bagi 35 Puskesmas di Kebumen. Namun, tidak menutup kemungkinan wilayah tetangga seperti Banyumas, Purbalingga atau Banjarnegara yang jaraknya lebih dekat bisa dilayani.
Adapun beberapa fasilitas penanganan pasien TB baik di IGD, rawat jalan, dan rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Gombong di antaranya sistem fast track. Di mana, pasien yang dalam skrining awal dicurigai TB, pasien akan diberikan stiker fast track untuk bisa langsung menemui dokter. Dokter juga akan memberikan tanda fast track untuk pasien mendapatkan pemeriksaan tes radiologi dan rontgen toraks.
Jika hasil tes menunjukkan pasien positif TB, data kemudian akan dimasukkan dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang sudah disetujui USAID, Kemenkes, dan MPKU PP Muhammadiyah.
“Kami juga ada ruang isolasi airbone dan poli pelayanan rawat jalan kasus TB. Harapannya agar tidak terjadi crossing pasien TB dan non TB sehingga penularan ke pasien lain tidak terjadi,” kata Darsino.
Tak lupa, Darsino menyampaikan terima kasih pada MPKU PP Muhammadiyah dan USAID karena dibantu dalam peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui program Mentari TB Recover Plan. Selain fasilitas penunjang, RS diberikan informasi yang adekuat, peningkatan kemampuan dalam tata laksana dan pengobatan pasien TB.
Sebagai informasi, RS PKU Muhammadiyah Gombong merupakan satu dari 48 jejaring rumah sakit Muhammadiyah/Aisyiyah (RSMA) yang menjalankan program Mentari TB Recovery Plan. Program ini berada di bawah arahan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah, bekerjasama dengan USAID dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Penulis Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni