Mata Ditutup Kain Hitam, Guru SDMM Terkesan Siswanya Menang Lomba Tahfidh, laporan Ayu Triria Puspita Devi, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Siswa SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Khayla Faeyza Nurina Salim, berhasil meraih Harapan I Lomba Tahfidh al-Quran Tingkat SD/MI FAI Got Talent 7.
Selain tahfidh, FAI Got Talent—yang merupakan program unggulan Fakultas Agama Islam (FAI) Universita Sidoarjo (Umsida)—juga melombakan kompetisi Kaligrafi, Arabic Story Telling, Dai, Olimpiade Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), Ekonomi Islam, dan Guru Kreatif. Lomba tidak hanya diperuntukkan bagi siswa SD/MI, MTs/SMP, SMA/SMK/MA/MAK, tetapi juga untuk para guru dan mahasiswa.
Penanggung Jawab Al-Quran Learning (QL) SDMM Khoiriyah mengatakan lomba-lomba dalam FAI Got Talent 7 merupakan wadah pencarian bakat yang dapat membantu siswa, guru, dan mahasiswa dalam mengembangkan potensi diri di bidang agama dan seni.
“Ini adalah lomba tingkat nasional bergengsi yang juga diikuti oleh peserta dari luar pulau Jawa,” ujarnya bangga karena salah satu siswanya berhasil meraih penghargaan.
Ustadzah Khoir, sapaan karibnya, menjelaskan, pada lomba ini, ia mendaftarkan empat siswa SDMM. Babak penyisishan berlangsung 27 Januari–1 Februari 2022.
Pada babak itu, peserta diminta untuk mengirimkan video praktik hafalan al-Quran dengan memakai ID card peserta yang dipasang di dada sebelah kiri.
“Para peserta tidak perlu memperkenalkan diri tapi langsung membaca ta’awudz dan basmalah, membaca surat an-Naziat dan surat al-Muthaffifin, lalu diakhiri dengan tasydiq,” ungkapnya.
Adapun menurut ketentuan petunjuk teknis (juknis), rekaman suara asli dilakukan tanpa pengeras suara dengan menggunakan mode kamera belakang landscape tanpa proses editing.
Selain itu, peserta tidak diperkenankan melihat al-Quran. Dengan demikian, mata peserta ditutup dengan kain hitam (tidak transparan) setebal minimal 0,5 cm.
Jadi Finalis
Pada Jumat (4/2/2022) siang diumumkan melalui Zoom Clouds Meeting bahwa salah satu peserta dari SDMM terpilih menjadi enam finalis dan berhak maju ke babak final. Dia adalah Khayla Faeyza Nurina Salim, siswa Kelas VI Ki Bagus Hadikusumo.
Usatdzah Khoir menerangkan pada babak final, semua finalis dikumpulkan dalam satu ruang Zoom panitia pada hari Jumat (11/2/2022) pagi.
Namun, kemudian para peserta lomba dimasukkan dalam breakout room sesuai dengan divisi masing-masing untuk mendapatkan pertanyaan dari tim juri.
“Dalam proses penjurian babak final, Ananda Khayla saya dampingi bersama Ustadzah Imroatul Mufarohah. Waktunya mulai jam 8.00 sampai jam 9.00. Khayla mendapatkan nomor urut undian 4 dan diuji oleh dua orang juri. Adapun penialaian dilakukan oleh juri menggunakan interval 1-100 dengan ketentuan: kelancaran, tajwid, mahraj, ketepatan dan adab,” terangnya.
Ustadzah Khoir mengatakan awalnya kedua juri memberikan pertanyaan secara bergantian. Juri memberikan tiga pertanyaan sambung ayat. Durasi untuk setiap anak dalam babak final sekitar 10 menit. Kemudian setelah penjurian final selesai, Khayla diperbolehkan leave dan menunggu pengumuman pemenang.
Baca sambungan di halaman 2: Kesan Lomba Tahfidh Siswa