PWMU.CO – MKKS SMA swasta Kabupaten Gresik menyongsong kurikulum prototipe dengan mengadakan Rapat Koordinasi dengan tema Menyongsong Implementasi Kurikulum Prototipe Jenjang SMA, Senin (14/2/22).
Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Swasta Kabupaten Gresik dan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Gresik Tahun Pelajaran 2022-2023 yang digelar di SMA Semen Gresik.
Tampak nadir Kacabdin Kiswanto SPd MPd, Kasi SMA-PKLK Drs Fathul Alim MSi, Kasi SMK M Ardiyanto SPdMM, Koordinator pengawas Drs Suyatno MM, Ketua MKKS Drs Agus Syamsudin MA, dan Ainul Muttaqin SP MPd, dan 40 kepala sekolah dan wakil kepala sekolah swasta.
Koordinator pengawas Suyatno dalam sambutannya menyampaikan kurikulum prototipe adalah sebagai kurikulum darurat yang disempurnakan karena adanya learning loss akibat pandemi.
“Filosofi sekolah penggerak adalah memberikan pelayanan yang berbeda yaitu diferensiasi pembelajaran,” ujarnya.
Hal penting yang menjadi perhatian dalam kurikulum baru ini adalah Kurikulum, modul ajar, modul project, pembelajaran differniasi, dan asessment.
Dia menegaskan tahun ajaran 2022-2023 kita harus siap di digital merdeka belajar di akun belajar.id. “Kami selaku pelatih ahli siap mendukung untuk sekokah penggerak merdeka belajar.”
Kurikulum Prototipe
Kacabdin Kiswanto, dalam sambutannya, menjelaskan yang perlu dicermati dalam kurikulum prototipe ini adalah dengan komitmen bersama. MKKS sepakat untuk melaksanakan kurikulum prototipe sekolah merdeka.
“Dengan segala risiko dan spekulasi, Gresik bisa melakukan itu. Hal ini mendukung Program Cabang Dinas Gresik yaitu SMA Award, ada 15 lomba yang harus disiapkan agar semua sekolah bisa mengikuti. Kedua GTK Creative Camp (GCC) selama 13 bulan dan Gresik mendapat penghargaan. Potensi dan geografis kita sangat berpotensi untuk melaksanakan secara kontinyu.
Selain itu, lanjutnya, ada sekolah penggerak. Di Gresik ada 9 sekolah penggerak dan menyusul semua SMA. Ini menjadi indikasi program sekolah merdeka unggulan.
Tidak Boleh Meleset
Kiswanto berharap semua sekolah mengikuti program ini. Kita boleh melesat tetapi tidak boleh meleset sehingga kita harus niat belajar dan lakukan. Siap dan mempersiapkan adalah kuncinya.
“Menyongsong kurikulum ini, Cabdin siap untuk belajar bersama-sama dan wakakur sebagai motor penggerak. Tantangan untuk sekolah adalah menyesuaikan yang seimbang dengan kurikulum yang berjalan. Intinya, kita perlu berkomitmen dan tidak boleh kendur untuk melaksanakan kurikulum prototipe Sekolah Merdeka,” tegasnya.
Penulis Mufrikha. Co-editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.