PWMU.CO – RSU Aminah Blitar gelar tasyakuran atas selesainya pembangunan gedung baru AR Fahruddin, Ahad (12/02/2022).
Dalam suasana tasyakuran yang digelar siang itu, semua pekerja dari 3 rekanan, beserta semua panitia pembangunan dan segenap direksi berkumpul di lantai dua gedung baru tersebut.
Ketua pelaksana pembangunan H Sigit Prasetyo dalam sambutannya mengatakan, agenda utama siang itu adalah tasyakuran atas selesainya pembangunan gedung AR Fahruddin Rumah Sakit Umum (RSU) Aminah Blitar oleh para rekanan.
“Acara utama dari undangan ini adalah tasyakuran sebagai bentuk ucapan terima kasih dari segenap tim pembangunan atas terselesaikannya gedung baru ini, dan semua ubo rampen atau hidangan ini disiapkan oleh para rekanan (pemborong),” ujar Sigit.
Dr Prima Isnaeni, Direktur RSU Aminah Blitar mengucapkan ribuan terima kasih atas jerih payah dari semua tim, sehingga gedung impian ini selesai dibangun.
“Gedung ini adalah harapan kita bersama sebagai langkah kami untuk bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Blitar secara umum, sehingga dakwah persyarikatan Muhammadiyah juga akan semakin meluas,” ujar dr Prima.
Dia mengatakan, dengan selesainya pembangunan gedung baru ini diharapkan dakwah Muhammadiyah dapat memberikan dampak yang semakin meluas, terlebih kebutuhan layanan Hemodialisa di Blitar yang saat ini juga sangat tinggi.
Dokter Prima menjelaskan, gedung baru yang dinamai Gedung AR Fahruddin ini memiliki luas 3.090 m2 dan dibangun dengan 4 lantai. Peletakan batu pertama dilakukan oleh direktur sebelumnya yaitu dr HM David Illahide MS pada Tahun 2018.
“Dengan adanya pandemi Covid-19, maka pembangunan gedung yang ditargetkan 2 tahun ini molor hingga hampir 3 tahun,” terangnya.
Dengan selesainya pembangunan gedung baru ini nantinya akan dipakai untuk menambah layanan.
“Nantinya lantai I akan dipakai untuk sarana penunjang yakni, unit gizi, CSSD dan laundry, lantai II untuk layanan hemodialisa atau cuci darah, lantai III untuk pelayanan rawat inap (ranap) umum dan lantai IV untuk pelayanan pasien infeksius yakni Covid 19 dan TB,” pungkasnya. (*)
Penulis Endy Samulyo Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni