PWMU.CO– Tips atur waktu menjadi diskusi seru di Pelatihan Master of Ceremony (MC) di Ruang Teater Lenon Machali Gedung Baru SMA Muhammadiyah 1 Gresik, Ahad (13/2/22).
Pelatihan digelar oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Gresik. Sebanyak 25 peserta berseragam kuning gading berkumpul mengikuti acara itu. Menghadirkan pemantik MC Wahyu Budiono dan Ria Eka Lestari SSi.
Bertajuk Membangun Kepercayaan Diri Melalui Keberanian Berbicara kegiatan dimulai dari pukul 08.00 pagi yang berakhir pukul 15.00 sore hari.
Yunda Tari, sapaan Ria Eka Lestari di Nasyiah, mempersilakan peserta untuk bertanya seputar MC kreatif. Dipandu moderator Nur Hakiky, penanya pertama dari Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Suci bersuara.
”Bagaimana menyiasati waktu agar tidak melebihi waktu yang disediakan, sementara kita ingin improvisasi menjadi MC kreatif?” kata Esti Darmawati dari PRNA Suci mengajukan pertanyaan.
Tari menjawab, seorang MC kreatif juga harus memperhatikan waktu, karena tugas MC memandu acara bukan berceramah. ”Menyampaikan kutipan dan sapaan tidak perlu panjang lebar, cukup dua sampai tiga kalimat saja,” jelasnya.
Penanya kedua Kusmiani SPd dari Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Wringinanom. ”Apa yang harus dilakukan seorang MC, jika pemateri atau penceramah melebihi waktu yang sudah disediakan?” tanyanya.
Tari menjelaskan, meng-cut atau memotong pembicaraan secara langsung melalui mikrofon adalah tindakan tidak etis bagi MC kreatif. ”Menuliskan pada secarik kertas ’waktu sudah selesai’ yang diarahkan kepada pemateri atau penceramah itu lebih sopan,” tuturnya.
Wahyu Budiono memberi tips atur waktu lewat cara lain. Menurut dia, cara lain untuk mengingatkan pembicara yang sedang berceramah dengan memberi kode.
”Seorang MC berdiri dan memandang lurus ke mata pemateri sampai benar-benar bertatapan mata, setelah itu menunjuk jam tangannya,” seru Budi, panggilan akrabnya. Sambil berdiri Budi melangkah mempraktikkan gerakan memandang penceramah lalu memberi kode pada jam tangan.
Dia bercerita cara tersebut sudah pernah dilakukan ketika acara Muhammadiyah di Pimpinan Cabang setempat. ”Intinya waktu harus kita atur benar-benar tepat, jangan sampai terlalu molor atau terlalu cepat,” tutupnya. (*)
Penulis Kusmiani Editor Sugeng Purwanto