PWMU.CO– Cita-citaku Setinggi Balon, film kolaborasi sineas pelajar SMK Malvocs Malang dengan LSBO PP Muhammadiyah mulai beredar di Jawa Timur.
Produser dan sutradara film itu kini roadshow pemutaran film di sejumlah bioskop di Indonesia. Di Kota Malang, film ini diputar di Bioskop Matos mulai Kamis (17/2/2022).
Film edukatif ini disutradarai Bimo Suryojati dan digarap bareng tim Mixpro Yogyakarta. Proses produksi didukung Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah dan PP Nasyiatul Aisiyah.
Wakasek Bidang Humas SMK Muhammadiyah 5 Malang Riana Catursari menerangkan, sineas pelajar Malvocs, sebutan SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, sebanyak delapan siswa jurusan Produksi Perfilman ikut mendukung.
”Mereka yang kini duduk di kelas XII adalah Galih Pramudya, Ferry Chandra, Achmad Gilang, Fajar Bagus, Niya Suci, Frista Cantika, Pretty Meilia, dan Ilham Ramadhon. Mereka masuk kru film menjadi asisten penata artistik, lighting, sound, dan asisten cameramen,” katanya.
Sebelumnya, sambung dia, sineas Malvocs juga pernah ikut pembuatan film berjudul Darah Biru Arema dan Satu Jiwa untuk Arema (DBA2) yang dirilis secara luas Oktober 2019 silam.
Film Cita-citaku Setinggi Balon (CCSB), kata dia, dibintangi oleh Cahya Anindya, Raditya Evandra, dan Narendra Afandi. Durasinya 81 menit. Film ini mengisahkan pandangan anak-anak tentang pandemi Covid yang telah membuat bangkrut banyak orang.
Ceritanya, Ruri dan Seno, dua anak yang berteman meskipun dari keluarga berbeda. Ruri anak orang kaya. Seno anak penjual balon yang harus berhenti berjualan karena tempat-tempat wisata ditutup selama pandemi.
Abid sahabat Seno menjadi teman setia yang memotivasi Seno supaya sabar dan pantang menyerah menghadapi Covid. Keduanya menciptakan ide unik, kreatif, dan lucu untuk mewujudkan cita-cita Seno. Orang tua mereka juga memberi pemahaman tentang takdir pandemi dan memahamkan situasi agar sabar dan ikhlas.
Wakasek Riana Catursari menerangkan, balon yang dijual ayah Seno menjadi simbol, mencerminkan harapan dan cita-cita. ”Ibarat mimpi, maka ia bisa diterbangkan setinggi-tingginya. Mimpi dan cita-cita bisa melampaui segala situasi, tidak terbatas saat-saat tertentu saja. Bermimpi itu bisa dimiliki kapanpun, oleh siapapun,” tandasnya. (*)
Penulis Choirul Amin Editor Sugeng Purwanto