Bermain Ukulele
“Nah sahabat Gen-Q, saatnya pada penampian yang terakhir, yaitu Kak Nuzula Sakinah kelas 6C, disilahkah,” lanjut host cilik ini.
“Perkenalkan, nama saya Nuzula Sakinah. Teman-teman saya manggil Lala. Pada kesempatan ini saya akan menampilkan bakat saya di bidang musik, khususnya ukulele,” sapa Lala kepada seluruh partisipan.
Selanjutnya putri tunggal Hidayatun Ni’mah SAg (Kaur Ismuba SD Musik) ini menjelaskan asal mula alat musik ukulele.
“Ukulele adalah alat musik petik yang sama persis bentuknya dengan gitar. Bedanya ada pada ukuran dan jumlah senarnya. Senar Ukulele hanya empat, sedang gitan ada enam helai,’ terangnya.
Sebenarnya, lanjut dia, ukulele adalah alat musik impor yang dibawa oleh Alfonso d’Alburqueque, pemimpin armada Portugis ketika masuk ke Indonesia, yaitu kepulauan Maluku.
“Karena pertama kali alat musik ini berada Maluku, maka sekarang menjadi alat musik tradisional dari Maluku,” lanjut Lala.
Penampilannya yang tenang, lesung pipi selalu terbentuk saat tersenyum, duduk di hadapan kamera Zoom, mengenakan busana warna hitam dipadu kerudung warna coklat susu, menambah cerah aura Lala.
Dengan Ukulele di tangan mulai melantunkan Lirik Celengan Rindu milik Fiersa Besari. Suaranya lembut, bersih dan merdu membawakan larik demi larik lagu dari volakis indie band.
Jari-jemari memetik dawai Ukulele dengan terampil, layaknya seorang musisi kondang. “Tepuk tangan yang meriah teman-teman,” seru host kelas 2 ICP ini.
Disambut tepuk tangan periah dari partisipan. Tampa terasa, satu lagu telah ‘menghipnotis’ para partisipan.
”Kak Lala, di mana membeli Ukulelenya?” tanya Ana Choirun Nisak kelas 4C.
“Sekarang kan sudah modern, kalau mau beli tidak perlu ke Maluku, cukup di Surabaya sudah banyak,” jawab penggemar game online ini.
“Tambah satu lagu lagi, Mbak Lala,” pinta Mutmainatul Fuadah guru Bahasa Arab SD Musix.
“Iya Kak, nyanyi satu lagu lagi,” seru para partisipan yang lain.
“Baiklah, Ustadzah, saya akan membakan lagu berjudul How Far I’ll Go dari Auli’i Cravalho,” respon anak yang bercita-cita menjadi penyanyi ini.
Tepuk tangan meriah dari para pirsawan sangat luar biasa ketika mengawali lirik soundtrack film Moana itu. Para ‘penonton’ terpaku, mereka sangat menikati lantunan suara lebut anak yang sudah hafal 3 juz ini. Cengkok nada yang dibawakan mirip-pirip penyanyi aslinya.
“Wah, salurkan bakatnya dengan les musik Ustadah Ida,” kata Soeci Lestari, salah satu guru SD Musix, kepada ibunya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni