Pintar dan Berakhlak
Kepala SDMM Ria Pusvita Sari MPd menyampaikan dukungannya kepada seluruh siswa yang mengikuti babak penyisihan. Menurutnya, kompetisi tersebut sangat mendukung dan membantu siswa untuk berlatih soal-soal matematika yang mengandalkan nalar dan mengintegrasikan dengan karakter, sehingga siswa tidak hanya pintar melainkan juga berakhlak baik.
“Kami berharap anak-anak memiliki kecerdasan yang tidak hanya kecerdasan otak di kepala, tetapi juga kecerdasan otak di dada,” ujarnya.
Ustadzah Vita, sapaannya, mengatakan, KMS ini sekaligus bisa memetakan level kompetensi Matematika siswa, menemukan bibit unggul dan berpotensi dalam bidang Matematika, meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi siswa, serta mengajak siswa untuk lebih dekat kepada Allah SWT melalui tujuh amalan sunnah yang dijelaskan oleh KPM.
Sementara itu, Alfalishaleva Ghozali kelas 3 Mars mengaku senang bisa lolos dan mengikuti babak penyisihan KMS ke-17 tahun ini.
“Tidak semua teman saya, bisa lolos dan mengikuti babak penyisihan ini”, jelasnya kepad kontributor. Leva panggilan akrabnya, berharap bisa lolos ke babak semifinal dan final, dia berjanji untuk lebih semangat lagi dalam belajar.
Sedangkan Yati Failina sebagai orangtua mengaku memberikan kesempatan kepada ananda Alfalishaleva Ghozali untuk melatih kemandirian dan kepercayaan diri anak. Walaupun di sisi lain, dia mengaku cukup ikut deg-degan juga ketika melihat si buah hati mengerjakan babak penyisihan di rumah.
Dia deg-degan karena melihat mimik wajah si buah hati yang gelisah dan panik ketika mengerjakan beberapa soal yang masih belum pernah dipelajari.
KPM adalah sebuah Lembaga yang bertujuan untuk menyebarkan sistem belajar seikhlasnya dan matematika nalaria realistik. Lembaga ini telah berdiri sejak 16 April 2001 oleh Dr Raden Ridwan Hasan Saputra.
Kompetisi Matematika Suprarasional ini sebelumnya bernama Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR). Tahun ini merupakan tahun kedua pelaksanaan KMS secara online selama pandemi. Pada tahun-tahun sebelumnya KMS ini selalu ramai peserta dan dilaksanakan secara offline. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni