PWMU.CO – SMPM Jipat sebutan untuk SMP Muhammadiyah 14 Pondok Pesantren Karangasem Paciran, Lamongan melakukan kunjungan silaturrahim ke SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Jumat (18/2/2022).
Sebanyak 10 orang yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, guru pembina ekstrakurikuler, dan tenaga kependidikan berkunjung dengan tujuan utama menimba ilmu dan menambah wawasan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Di samping itu, mereka juga ingin melakukan studi dan berbagi program sekolah yang telah diterapkan di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta sebagai sekolah percontohan dan sekolah rujukan nasional.
Kepala SMPM Jipat, Ali Efendi MPd dalam sambutannya menyampaikan, sebelum acara silaturrahim terlaksana, dia mengaku telah melakukan komunikasi dengan Dra Heriyanti Zein MM, Kepala SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta lewat surat menyurat dan WhatsApp.
“Kebetulan Ibu Heriyanti satu grup WhatsApp dengan saya, sehingga prosesnya cukup mudah dan lancar,” demikian ucap Ali Efendi mengawali sambutan.
Bahagia Bisa Menimba Ilmu
Dalam kesempatan tersebut, Ali Efendi MPd menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Heriyanti Zein dan seluruh staf SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang telah menyambut dengan baik dan ramah, serta berbagi tips dan pengalaman dalam mengelola lembaga pendidikan yang berkemajuan.
“Sebagai kepala sekolah, saya sangat berbahagia telah diberikan kesempatan untuk menambah ilmu dan wawasan dalam mengelola sekolah dengan baik,” demikian ujar pria yang juga menjadi kontributor PWMU.CO tersebut.
Lebih lanjut Ali Efendi MPd menjelaskan, SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta di bawah kepemimpinan Heriyanti Zein telah menjelma menjadi sekolah dengan segudang prestasi.
“Misalnya sebagai sekolah Adiwiyata Nasional, Sekolah Sehat Nasional, Sekolah Literasi, Program Sekolah Penggerak, Sekolah Jejaring dan Bersinergi, serta berbagai predikat baik lainnya. Sehingga SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta menjadi tempat studi banding bagi sekolah Muhammadiyah dan sekolah di luar Muhammadiyah,” ucapnya.
Sementara itu, Dra Heriyanti Zein MM, Kepala SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta dalam sambutannya menyampaikan syukur akhirnya dapat bertemu langsung dengan Ali Efendi, Kepala SMPM Jipat Paciran.
“Alhamdulillah, akhirnya saya bisa bertemu dan bertatap muka secara langsung dengan Bapak Ali Efendi, Kepala SMPM Jipat Paciran, Lamongan dan rombongan. Selama ini hanya bertemu secara virtual di dunia maya lewat grup WhatsApp. Semoga silaturrahim ini membawa manfaat untuk kedua lembaga,” ucapnya.
Heriyanti mengucapkan selamat datang di SMPM 3 Yogyakarta. Dia juga mengatakan, dirinya telah menjadi kepala sekolah selama 16 tahun dan 2 bulan lagi akan pensiun.
“Kesuksesan yang telah diraih sekolah ini bukan kerja saya pribadi, tetapi atas kerjasama dan kerja yang baik seluruh civitas akademika sehingga menjadi sekolah seperti sekarang ini,” terang wanita asli Cilacap tersebut.
Sedangkan untuk program tahfidz, lanjutnya, SMPM 3 Yogyakarta masih terus berupaya meningkatkan kualitas yang baik. “Jika perlu, kami akan belajar di SMPM Jipat Paciran, Lamongan,” katanya.
Tiga Program Unggulan Sekolah
Dalam paparannya Dra Heriyanti Zein MM berbagi pengalaman 3 program sekolah, sejak diamanahi sebagai kepala sekolah Tahun 2006.
Pertama, menjadikan program sekolah Adiwiyata. Yakni program sekolah yang peduli dan berbasis lingkungan. Secara administrasi, memiliki borang atau dokumen lengkap tentang rencana pengembangan sekolah yang didukung perundang-undangan yang berlaku, program pembelajaran, kegiatan aksi yang berbasis lingkungan. Misalnya pengolahan sampah dan air, serta program kegiatan lingkungan yang berkelanjutan.
Kedua, sekolah sehat nasional. Setelah lingkungan sekitar sekolah telah bersih dan tertata dengan rapi, maka untuk menjadi sekolah sehat tinggal menambah standar sesuai dengan kesehatan. Di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta saat ini sebagai sekolah sehat nasional dan menyediakan klinik yang terbagi menjadi poli umum dan poli gigi yang bekerjasama dengan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Ketiga, membangun sekolah jejaring dan kemitraan. Program sekolah yang ketiga ini bertaraf internasional yang menjalin jejaring dengan lembaga pendidikan di luar negeri. Misalnya yang sudah terlaksana dengan negara Malaysia, Singapura, Thailand, Korea Selatan, Inggris, dan Cina. Program sekolah jejaring sementara berhenti sejak adanya pandemi Covid-19.
Program sekolah jejaring dan kemitraan, yaitu model pertukaran pelajar dengan sekolah luar negeri. Diawali dengan proses komunikasi persuratan sehingga menjadi anak asuh sementara. Selama tinggal di luar negeri, pelajar tinggal bersama keluarga yang telah dikenal dengan baik melalui proses perkenalan lewat surat menyurat.
Setelah kedua kepala sekolah menyampaikan sambutannya masing-masing, acara dibuka dengan sesi tanya jawab dari masing-masing lembaga. Selanjutnya tukar menukar cenderamata dan buku. Acara ditutup dengan dengan doa dan ramah tamah, serta survei lingkungan sekolah. (*)
Penulis Ihda Lailiyati Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni